Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Mengisi Elemen Taman dengan Tanaman Sayur dan Obat, Mengapa Tidak?

Diperbarui: 1 Oktober 2018   22:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Hari Minggu. Saatnya refreshing. Liburan. Beberapa orang mengisi liburan dengan jalan-jalan, berwisata atau sekedar kuliner di tempat favorit. Sebagian lainnya memilih tinggal di rumah, karena ingin bersantai dan menikmati hari Minggu. Nah, sambil bersantai, mungkin ada baiknya menyalurkan hobi sembari refreshing. Misalnya, berkebun.

Berkebun adalah salah satu hobi yang membuat kita terhindar dari stres, karena menyapa alam, bersahabat dengan tanaman. Di sekitar rumah, meski tidak memiliki area yang luas untuk berkebun, kita bisa menanamnya di pot. Dengan menanam tanaman yang diinginkan, hati menjadi senang, dan bisa menjadi obat hati. 

Mengamati tanaman tiap harinya, menyiramnya dengan kasih sayang, sehingga pada suatu saat, tanaman akan berterimakasih kepada kita dengan memberikan hasilnya. Misalnya bunga atau buah-buahan. Bisa jadi obat hati bukan ?

Nah, berbeda lagi jika memiliki lahan yang lumayan lebar, misalnya halaman depan atau halaman samping. Kita bebas menentukan sendiri apa yang kita inginkan. Kita bisa membuat taman yang sederhana seperti cita-cita. Karena, luas lahan berpengaruh pada hasil sebuah taman loh.

Lahan yang sempit, bisa dioptimalkan agar taman berfungsi bukan lagi soal kuantitas atau luas taman, tetapi lebih ke kualitas tamannya. Kualitas inilah pada gilirannya berkaitan dengan psikologis penghuni rumah. Kualitas taman yang baik, tentu akan menjadi obat penawar kejenuhan dan stress akibat rutinanitas sehari-hari.

Lalu, jika ingin membuat taman yang asri dan nyaman, tentunya membutuhkan inspirasi yang bisa didapatkan dari mana saja. Asal inspirasi itu bisa direalisasikan. Faktor fisik bangunan, lahan, psikologis penghuni rumah dan lingkungan saling berkaitan dan menentukan rancangan taman yang diinginkan dan pilihan pengisinya.

Faktor fisik bangunan berpengaruh pada rancangan, komposisi hardscape-softscape, serta pilihan jenis tanaman. Hardscape itu menjadi elemen pengisi, misalnya gentong, bebatuan, kolam dan lain-lain. 

Sedangkan softscape meliputi tanaman pengisi yang hendak kita tanam. Harus sesuai, jika ingin mendapatkan hasil taman yang indah dipandang mata dan serasi, selaras dengan bangunan dan suasana hati pemiliknya. Bukankah akan menyenangkan melihat taman yang sesuai dengan perasaan kita ?

Dengan merancang terlebih dahulu taman tersebut, kita bisa menentukan elemen pengisinya. Mengisi elemen tanaman yang diinginkan, bisa jadi mencerminkan suasana hati pemiliknya. Tanaman, bebatuan, gentong atau elemen kolam dan lain sebagainya.

Kita bebas saja dalam pemilihan elemen pengisi dalam membuat sebuah taman yang kita inginkan. Tidak harus mengisinya dengan tanaman berbunga, tanaman besar untuk taman pada umumnya.

Dokpri

Ternyata kita bisa mengisi sebuah taman dengan tanaman buah, sayur-sayuran atau obat-obatan loh. Jika penataan taman pas dan sesuai dengan etika sebuah taman, maka taman akan menjadi indah dan asri. Nyaman dan adem melihatnya. Apalagi jika tanaman yang ada di taman tersebut sudah menampakkan hasilnya, kita bisa memanennya. Menyenangkan bukan?
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline