malam ini sunyi sepi, dan terdengarlah nafas cintamu,
bermimpilah tentang cinta, katamu, lalu terbang tinggi, membawa indahmu
Semalam, bulan penuh, tetapi belum pernah sekalipun menampakkan dirimu. Memang, terus saja kegamangan dalam hatiku, tentang sosokmu. Setitik celah, tak memberi arti apa-apa.
Kemanakah gerangan, o, yang telah lama kucari. Telah kau bawa, segala yang kupunya. Cintaku, rinduku, kenanganku.
Aku cinta kepadamu, datanglah, o sayang, begitu kutiupkan mantra-mantraku,
lalu kau ada mengikutiku, datang dengan penuh keharuman, membawa setangkai bunga mawar pink, o, aku rindu, katamu.
di dekatmu, aku seperti memiliki imajinasi liar yang membuncah, menggelegak, bagai mencari muara, mendekapmu dengan lembut, melenakanmu, tidurlah... tidurlah di pelukan hangatku, tidurlah... tidurlah... bawa aku dalam mimpi indahmu...
Apa? tanyaku, nggak papa, jawabmu, kok melihat aku seperti itu, tanyaku, kamu ge-er ah, jawabmu.
Lalu tanpa sempat menjawabnya dan bersuara, kerinduan ini mengelana.
Tak kan kubiarkan dirimu terkikis oleh waktu, tak juga rembulan, serumu,
sedang malam semakin larut, syahdu redup.