Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Bunga-bunga Bercerita

Diperbarui: 23 Desember 2017   19:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Di kedalaman hati, bunga-bunga bermekaran. Menceritakan, betapa keindahan ada di alam raya. Nampak saat kuncup, kemudian mekar, kelopak bunga yang menari-nari seolah malu-malu. 

dokpri

Aku ada, aku datang padamu, kata sang bunga.

dokpri.

Sepatah katapun sempat terucap, betapa indah sang bunga. Jika bunga bermekaran, hati menjadi riang, lalu berlompatan, oi, bungaku bercerita!

dokpri.

Lalu kupu-kupu datang, saat terik siang, cahya mentari penuh, berkilau pantul cemerlang bunga. Kupu-kupu mencari manisnya ia. 

dokpri.

Menghisap hingga tak bersisa, meninggalkan putik bunga yang jatuh ke pangkuan. Akankah menjadi biji? Lalu? Ia jatuh ke tanah, tumbuh, menjadi bunga kembali?

dokpri.

dokpri.

Bunga-bunga bermekaran merekah, merah, putih, ungu, kuning, pink! Auuuww.... betapa indah alam semesta, terlebih ia mekar sempurna.

dokpri.

Pernahkah membayangkan bagaimana saat mereka menari-nari, memanggil peri bunga agar berkunjung? Padahal peri bunga baru saja berkunjung ke bunga cantik ungu?

img-20171223-wa0005-5a3e41fccf01b46f35350152.jpg

Atau bunga Wijaya Kusuma?

dokpri.

Bunga Teratai?

dokpri.

Bunga Lantana?

dokpri.

Mencium harum bunga Melati, tak akan pernah menyesal, katamu!

dokpri.

Semarang, 23 Desember 2017.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline