Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Aku, Pemilik Hati yang Beku #3

Diperbarui: 11 September 2017   11:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

Sebelumnya:

Beberapa hari bersama bu Een, membuatku merasakan sedikit bahagia. Ada rasa takut kehilangan dia. Padahal ia bukan siapa-siapa. Aku semakin membenci tante Devi yang tak pernah baik padaku. Rasa benci ini membuncah saat aku teringat padanya. Juga ayah, yang tak berdaya di depan tante Devi. Aku sayang ayah, tapi ayah tak sayang padaku. Ayah lebih sayang pada tante Devi. Hatiku terasa kelu. Di tempat ini, aku merasa lebih nyaman karena ada bu Een, meski cemas, karena kemungkinan kecil bisa lolos dari tempat ini. Penjagaan si Bos begitu ketat. Dan sewaktu-waktu jiwaku bisa terancam.

***


"Sebenarnya kamu kelas berapa, nak?" tanya bu Een saat sedang memasak di dapur. 

"Kelas sepuluh, bu. Tetapi sekarang enggak lagi, karena Runi kabur dari rumah dan sekarang ada di sini." jawabku.

"Sayang sekali kalau harus putus sekolah. Kamu harus meneruskan sekolah kembali saat keluar dari tempat ini," katanya pelan.

"Yah, apa mau dikata, bu. Runi emosi pada saat itu. Ayah tak lagi peduli padaku." jawabku dengan suara lirih. Lalu aku menceritakan kisahku pada bu Een. Tentang ayah, tante Devi dan semuanya. Bu Een mendengarkan dengan seksama, walaupun sembari memasak. Tiba-tiba bu Een seperti memikirkan sesuatu, saat aku menyebutkan nama ayah.

"Ada apa, bu. Runi salah bicara, ya?"

"Oh, nggak papa, Runi. Ibu hanya teringat anak ibu. Seandainya anak ibu masih ada, tentu akan sebesar kamu, nak."

"Memang anak ibu kemana?"

"Anak ibu sudah meninggal. Tapi ah, sudahlah. Sudah berlalu. Yang penting sekarang, kita memikirkan bagaimana mencari jalan untuk bisa keluar dari tempat ini," bisik bu Een pelan sekali, takut terdengar oleh penjaga lain, yang kadang-kadang melintas juga di dapur. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline