Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Kamu Boleh Menyalahkan Hujan

Diperbarui: 2 September 2017   14:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: pixabay.com

kamu boleh menyalahkan hujan, karena aliran derasnya ia sembunyikan di balik awan hitam di balik langit, nun jauh di sana, hingga tak lebih dekat daripada angin kering

mengapa ia tak juga segera menyusun kekuatan agar aliran deras segera datang ke bumi, mengaliri perbukitan, gunung-gunung, laut, hingga bebatuan di bawah kakimu

sedangkan debu menyapamu dari pagi hingga sore hari, padahal kau tak menyukainya, lalu dengan sengaja kau menutupi seluruh wajahmu demi menghindar dari debu, kemudian debu marah-marah dan selalu berputar-putar

panas tak kalah teriknya, melukai pori-pori kulitmu, hingga kau sedikit mengeluh karena begitu perihnya, lalu melindungi kulitmu dengan sunblok entah seberapa tebalnya

semua orang mulai kasak kusuk dan menyalahkan hujan mengapa masih saja bersembunyi, hanya karena angin yang berhembus kencang membawa debu yang penuh pesan-pesan, mengalihkan sang hujan untuk segera tiba tepat waktu

o, sudahi saja susah ini, karena panasnya tak terperi, angin dan debu yang membuat sesak! tak tahan o, tak tahan

salahkan hujan? ya, salahkan hujan! salahkan hujan, salahkan hujan

(kamu boleh menyalahkan hujan! mengapa ia tak segera datang)

Semarang, 28 Agustus 2017.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline