Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

[HUT RTC] Menata Hati

Diperbarui: 15 Maret 2016   12:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="https://www.google.co.id/search?q=maudy+ayunda+tahu+diri&espv=2&biw=1280&bih=923&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwj8jKGI7sHLAhWiHKYKHdyVCooQ_AUIBigB#imgrc=5QD4NkkqjpDbjM%3A"][/caption]

Minggu Ketiga (terinspirasi lagu)

 

Masa lalu akan menjadi penghambat bagimu, bila kamu tak merelakannya berlalu dari kehidupanmu...

 

Pikirmu, aku menderita karena ini? Atau karena kau menari di atas lukaku? Bukan, aku bahkan tak merasakan sakit itu. Aku lebih merasa empati untuk lukamu. Kau yang lebih sakit, sedang aku tidak! Kau yang lebih merasakan mendungnya hari tanpaku, aku tidak! Maka akupun berteriak lantang ke arahmu, hei, aku bersedih untukmu! Tapi...

 

Daun-daun terburai angin, berserakan tak searah, awan hitam berlarian berkejaran mengikuti ke mana arah angin. Aku terdiam di sini. Menunggu, menanti katamu, “Sayang, aku datang lagi untukmu!” Suatu harapan yang tak muluk bukan? Sedangkan dirimu tak ada yang menghalanginya.

 

Maka, ketika masa lalu itu mengikutiku, saat dirimu muncul kembali, dan itu tak mungkin bagiku untuk merengkuhmu kembali. Aku bimbang, antara menerimamu atau berlalu. Karena nyatanya, ketika  menghindarimu dulu, sebenarnya aku mengharapkanmu. Aku berusaha melupakanmu, tapi nyatanya tak bisa. Apalagi sekarang, ketika kau datang kembali, ternyata perasaanku masih menggebu.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline