Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Sapta

TERVERIFIKASI

Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Aku Hanya Rindu Masa Lalu

Diperbarui: 22 Februari 2016   17:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Sumber Gambar: Dokpri"][/caption]aku hanya rindu, oleh desir angin yang menderu,
aku hanya rindu, oleh kicau-kicau burung pagi hari,
aku hanya rindu, oleh cahaya sejuk alami mentari,

tak apa, bila hanya rindu,
karena sang desir angin telah berubah menjadi desir mesin yang menderu,

tak apa, bila hanya rindu,
karena kicau-kicau burung telah berubah menjadi suara-suara berisik beda, karena burung tak lagi tinggal,

tak apa, bila hanya rindu,
karena cahaya sejuk alami mentari tertutup kilau kaca yang menyilaukan mata, membuat peluh kian meleleh,

**

sedang sampah tak tertangani, kota dan desa menjadi kotor,
sedang kota dan desa kini bising, udara tercemar polusi
tak ada lagi sejuk, anginpun enggan berkunjung, tak nyaman,

hutan tak lagi lebat, kota bawah menjadi sering banjir saat musim penghujan tiba, membawa serta humus-humus terbuang percuma, tanah tak lagi subur,
saat musim panas tiba, kota menjadi panas, tak lagi ada peneduh, hawa panasnya begitu menjalar ke kota kecil dan pedalaman, tak ada lagi ruang sejuk,

jadi,
jika aku hanya rindu, itu saja, pada masa lalu,
akankah bisa bertemu kembali?

sedang penghuni masa kini tak lagi peduli.

 

:( :(

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline