Sumber Gambar: Dokumen Pribadi
Entah mengapa, aku rindu ayah. Saat November datang, mendung di langit tinggi, membawa pesan rindu. Bukan tanpa sebab. Saat mendung di awal musim hujan, selalu saja mendung disertai gemuruh, mendadak halilintar menjadi menggelegar. Aku takut halilintar! Datang ayah melindungiku, agar tak takut halilintar.
"Jill, mengapa takut? Lepaskan tanganmu dari telingamu. Tak perlu takut, itu hanya suara halilintar. Sangat jauh darimu," kata Ayah meraih tanganku lembut.
"Ayah, aku takut.." kataku sambil memeluknya erat. Ayah memelukku kembali. Ada rasa nyaman saat aku berada di pelukan Ayah. Aku merapatkan telinga di pelukannya, kudengarkan suara denyut jantung ayah berirama syahdu hingga melenakanku.
Silih berganti mengelibat kenangan masa lalu.
"Selamat Jill, atas kelulusanmu."
"Terimakasih ayah, berkat doa Ayah Jill bisa seperti ini." kataku memakai toga kelulusan.
Lalu..
"Ayah, ijinkan aku menikah," kataku. Ayah memandangku lembut, sembari menganggukan kepala, meski kilatan bening di sudut matanya, nyaris jatuh.
Ufff.. Ayah memang selalu terbaik untukku. Aku sayang Ayah!