Sejak kau ciptakan pintu-pintu itu,
semakin membuka terali-terali menyimpul,
lalu terdengar cerita panjang seperti tak berkesudahan,
bahkan tak kekurangan kata-kata diucapkan,
hingga aku tahu setiap ucap, setiap hembusanmu.
Lalu mengapa masih saja ada batas tersembunyi,
begitu pedihnya mengira bahwa cinta itu tak sempurna,
aku tahu cinta ini demikian sempurna
Dalam sepersekian detik kau melintas, sepersekian menitmelintas,
bahkan dalam hitungan jam kau pun melintas,
lalu mengapa aku tak pernah bisa menangkapmu,
kau curang, kau buat permainan ini begitu rumit,
dan aku tak berkeinginan untuk menyelesaikannya,
aku lelah,
indraku kadang-kadang keliru, tertipu, berilusi,
hingga tak bisa membedakan hakekat dan khayalan
O, ketika selubung penghabisan terbukam,
aku bagai terlempar dalam nyanyian abadi.
Dan ketika cerita itu berputaran kembali di pikirku,
aku gelisah,
aku ingin tahu akhir ceritanya.
(9/1/15).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H