Lihat ke Halaman Asli

Ada Cerita di Balik Hujan (OMG)

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Selalu ada cerita di balik hujan, entah itu suka ataupun duka. Seperti saat ini, Hujan yang tidak deras, tapi angin nya terlalu kencang dan beresiko buat gue untuk melanjutkan perjalanan. Di depan sebuah taman, gue berteduh menunggu hujan reda. Menikmati lalu lalang kendaraan, dan cipratan air yang mulai membasahi celana. Cuaca malam ini sangat bersahabat dengan gue, dingin, redup karna hanya pantulan lampu taman yang menjadi sumber cahaya, dan tanpa bintang yang menghiasi langit. Sama halnya seperti hati gue saat ini, dingin, cahaya di hati mulai meredup yang berlahan-lahan akan mati, dan (mungkin) gak ada lagi yang menghiasi malem-malem gue sekarang. Pandangan gue mulai kosong, memikirkan hubungan gue yang telah berakhir ini. Setelah 3 bulan gue menjalin hubungan dengan oka, banyak kisah yang kita lalui bersama, banyak impian-impian yang akan kita jalani di masa depan dan janji-janji manis yang telah kita ikrarkan bersama. Tapi, semua ini hancur hanya dengan sekejap.

Hari ini, gue berencana ngasih kejutan ke cewek gue yang udah hampir 3 minggu kita gak ketemu. Keadaan yang membuat kita jarang ketemu, karena kerja dan kuliah gue yang menyita waktu,  di samping itu jarak rumah kita lumayan jauh.Sengaja gue gak ngasih tau dia kalo hari ini gue libur, gue gak ngasih tau kalo  mau maen kerumahnya dan dia gak tau kalo gue bawa boneka dolphin kesukaan nya. Jam 5 sore dengan gaya casual kaus dan celana jeans ditambah minyak wangi yang gue semprot secara membabi buta, gue berangkat kerumahnya. Sekitar jam 7 malem gue sampe di rumahnya, gue langsung ketok pintu dengan tangan kanan dan tangan kiri megangin boneka dolphin yang gue taro di belakang punggung, “ assalamualaikum”, sapa gue sambil ketok pintu, “ walaikum salam… eh kamu ndri” jawab nyokapnya oka sambil buka pintu, “ iya bu, okanya ada bu?”, tepis gue yang masih berdiri di depan pintu, “ oka nya keluar dari tadi, sebentar lagi juga pulang! Kamu tunggu aja di dalem” seru nyokapnya dengan senyum ramah, “ owh iya bu terima kasih, saya tunggu di luar aja”, “ ya udah kalo begitu, ibu ke dalem dulu yah bikin minum”, jawab nyokapnya sambil berlalu ninggalin gue. setengah jam berlalu oka belum juga pulang, akhirnya gue sms dia “ cyng, kamu lagi di mana? “ gue sengaja belum gue kasih tau kalo gue ada di rumahnya. Selang 2 menit ada sms masuk dari oka “ aku  ada di  rumah, lagi nonton tv cyng!!!”. Sumpah, gue kaget jawaban sms dia rasanya sakit banget kaya cubit gorilla. Gue sms balik “ tumben, malmingan gak kemana-mana?”, di bales sama dia “ gak ah males, habisnya cyng kerja mulu, jadi nya aku sendirian”, Setelah itu gak gue bales lagi sms dari dia. Udah hampir 1 jam gue nunggu di depan rumahnya, akhirnya nyokapnya nyamperin gue, “ ndri, telpon aja okanya?” seru nyokapnya, “ iya bu, udah tadi. Katanya lagi di jalan”, jawab gue dengan senyuman palsu.

Beberapa menit kemudian oka pulang, diboncengin sama cowok pake motor mio. Dengan muka panik dia menghampiri gue, “ kamu kok di sini! Emang gak kerja?”, gue hanya senyum ( tetep dengan senyuman palsu) tanpa ada jawaban yang keluar dari mulut gue, akhirnya oka berlalu ninggalin gue masuk kedalem rumah. Cowok yang boncengin oka dateng menghampiri gue, duduk di sebelah gue, “ gue andri, kalo lo? “, sapa gue membuka obrolan dengan senyum ( tetep dengan kepalsuan), “ gue doni, pacarnya oka?”,  jawab dia dengan bangga. Padahal, gue mau tau namanya bukan statusnya ( anjritt, rasanya tuh mau gue tabok muka nya. Tapi, gak enak di rumah orang, di samping itu BADAN DIA LEBIH GEDE DARI GUE, kalo ribut pasti kalah K.O setengah ronde ), “ owh pacarnya oka, emang udah berapa lama jadian?”, tanya gue dengan penasaran masih dengan senyum palsu, “ baru 1 bulan, kalo lo siapanya oka?”, “ temen nya”, jawab gue dengan datar tanpa ada senyuman palsu. Oka menghampiri kita, dan gue beranjak dari tempat duduk gue. Tanpa pamit, gue langsung pergi meninggalkan boneka dolphin di atas bangku dan membawa luka di hati gue. Gue ungkapin kekecewaan gue hanya dengan menggerung-gerungkan motor ninja gue di samping mio nya doni ( gue harap saat ini ada bayam, biar bisa bikin badan gue gede dan gue pukul si doni lalu pergi. Tapi, semua itu hanya di film kartun popaye saat makan bayam badan nya jadi gede dan menghajar brutus saat gangguin olive).

Gue pernah baca filsafat di Wikipedia Kahlil Gibran tentang sebuah cincin keabadian. Kahlil Gibran pernah meminta seorang bijak untuk membuatkannya sebuah cincin yang akan ia pakai selamanya. ” Saya akan memakai cincin itu seumur hidup saya, maka dari itu saya ingin di cincin itu tertulis kata-kata yang maknanya abadi, tidak pernah berubah, dan tetap berlaku sampai kapanpun”, ucap Kahlil Gibran. Beberapa minggu kemudian orang bijak ini memperlihatkan sebuah cincin pada Kahlil Gibran. Kahlil Gibran terdiam saat membaca kata-kata yang tertulis di cincinnya. Cincin itu bertuliskan: “Dan yang ini juga pasti akan berlalu”. “Apa maksud dari kata-kata ini ? ” Orang bijak pun berkata,” suatu saat nanti kamu pasti tau apa maknanya”.Baca lah kata-kata itu … Hari demi hari silih berganti, suatu saat Kahlil Gibran mengalami masalah besar dan ketika melihat cincin yang dikenakannya tertulis., “Dan yang ini juga pasti akan berlalu”. Juga di saat-saat bahagianya ia membaca tulisan yang sama“ Dan yang ini juga pasti akan berlalu”. Dan akhirnya ia pun mengerti bahwa yang abadi di bawah muka bumi ini adalah ketidak abadian, semuanya berlalu sebagai kenangan dan pelajaran,yang merubah cara kita menghadapi segala sesuatu, dan bahwa tidak ada yang abadi di dunia ini selain TUHAN.

Saat ini, gue gak siap saat hujan turun tiba-tiba karena gue gak bawa jas hujan, dan hujan memaksa gue untuk berteduh, berhenti sejenak menunggu reda. Sama halnya, gue belum siap untuk kejadian ini, karena niat gue memberi kejutan sama dia, malah dia membuat gue terkejut ( owh my GOD… I Not Believe). Gue yakin semua ini akan berlalu. Sekarang gue berhenti sejenak menuggu luka di hati gue kering, dan melanjutkan kembali perjalanan hidup gue untuk mengejar cita-cita dan cinta gue, walaupun untuk kesekian kalinya cinta gue yang dikorbankan. Good bye oka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline