Lihat ke Halaman Asli

Wahyu SukarnoPutra

my name sun.

Ikan Channa Semakin Diminati di Tengah Pandemi Covid-19 sebagai Hewan Peliharaan

Diperbarui: 15 Oktober 2020   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ikan gabus atau ikan channa merupakan salah satu jenis ikan yang memiliki banyak jenis dan tersebar di berbagai Negara. Ikan gabus hias mulai banyak diburu pecinta ikan hias di berbagai daerah di Indonesia.Penjualan ikan Channa menjadi peluang bisnis di tengah pandemi Covid-19. Peluang ini dimanfaatkan Owner "Sunfish" yaitu Mas Wahyu S.P, warga Kalangan, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. 

Setiap hari kesibukan utama Mas Wahyu yaitu merawat ikan gabus hias bahkan ikan gabus hias dapat diberi makan Serangga bahkan Cicak. Puluhan ikan gabus di toko miliknya dibandrol Rp.50.000 per ekor untuk anakan dan Rp.2.500.000 per ekor untuk ikan dewasa. 

Pembeli ikan gabus hias milik Mas Wahyu tidak hanya berasal dari dalam dan luar kota, tetapi juga dari luar pulau seperti Bali, Klaimantan, dan Sumatra. 

Mengapa banyak orang saat ini suka memelihara ikan Channa? Alasan utamanya pasti karena perawatan mudah. Tidak perlu Airator atau Filter, bahkan dalam kondisi air keruh sekalipun masih bisa hidup untuk jenis-jenis tertentu, ujar Mas Wahyu. 

Mas Wahyu mengungkapkan, awal mula dirinya menekuni usaha Jual/Beli ikan Channa itu saat masih kerja sebagai Fotografer dan Videografer yang mulai sepi Job di tengah pandemi Covid-19 ini, dikarenakan harusnya mengikuti aturan dan protokol yang sudah d tentukan oleh pemerintah. Dari sini muncul ketertarikannya untuk memulai merintis usaha ikan Channa yang telah berjalan sekitar 5 a 6 bulan.

Ikan Channa tergolong ikan predator, sehingga tidak bisa dipelihara dalam jumlah banyak. Ikan ini juga tidak dapat di campur dengan ikan jenis lainyya. 

Karakter galak ikan predator menjadikan Channa sebagai ikan peliharaan alternatif selain ikan predator lainnya seperti Lauhan, Oscar maupun Spatula.

Dengan permintaan pasar yang naik terus akhir-akhir ini, Mas Wahyu mampu meraup keuntungan rata-rata Rp.3.000.000 sampai Rp5.000.000 per bulan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline