Mengapa kau begitu?
Harusnya kau seperti itu!
Aku mau kau begitu!
Seperti itu kata-katamu
Berulang kali padaku
Dulu, aku begini
Kau mau, kau puji
Sekarang, aku juga begini
Kau benci, kau caci
Aku coba perbaiki
Berulang kali aku coba dan coba lagi
Lalu, aku seperti ini
Tapi mengapa aku tak kau puji
Aku hilang, hilang sebagian aku
Itu untukmu
Aku kosong, ku kosongkan aku
Untukmu
Tetapi, aku tetap belum cukup bagimu
Karena aku tidak begitu, tidak seperti itu