Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Aswandi

Masih bekerja 8-16 dan 5/7. Sedang berjuang untuk bekerja tanpa melihat jam dan tanggal.

Manajemen Pajak untuk Meningkatkan Mutu Generasi

Diperbarui: 30 Juni 2024   23:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jika berbicara tentang mutu suatu benda maka semua orang akan sepakat bahwa benda paling bermutu adalah emas. Mengapa emas? Karena emas memiliki nilai yang tidak akan luntur sampai kapanpun (nilai intrinsik). Ia tetap jadi standar mutu pada beribu-ribu peradaban. Nilainya tidak berubah meskipun zaman berubah.

Satu dekade belakangan, khususnya di negeri kita, sering kita mendengar frasa "generasi emas" atau "Indonesia emas". Jika frasa ini dibedah, kata "generasi" merujuk pada manusia atau bangsa. Dalam konteks ini adalah generasi bangsa Indonesia. Dan kata "emas" tetaplah ia sebagaimana namanya.

Ada dua hal menarik dari frasa tersebut. Pertama, ternyata emas pun dijadikan padanan untuk menunjukkan mutu manusia. Kedua, fakta bahwa frasa itu telah dipakai di dalam dokumen -- dokumen resmi Pemerintah. Seperti yang tertera dalam  rancangan akhir Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025 -- 2045 yang disusun oleh Bappenas. Judul yang dipakai untuk RPJPN itu adalah "Indonesia Emas 2045".

Menurut pribadi penulis, narasi yang coba dibangun oleh Pemerintah lewat judul itu adalah generasi yang akan mengisi (negara) Indonesia di saat ia berusia tepat satu abad merupakan generasi bermutu dan tinggal di ruang tatanan kehidupan yang bermutu pula.

Sekaitan itu, ada tiga pertanyaan mendasar, pertama, mungkinkah generasi Indonesia emas itu terwujud sesuai waktu yang diproyeksikan? Lalu, dengan apa generasi tersebut diantarkan menuju ruang dimensi 20 tahun mendatang? Dan terakhir, apa bekal yang mereka butuhkan selama perjalanan menuju dimensi itu?

Jika cita -- cita membawa generasi ke dimensi Indonesia emas 2045 itu diibaratkan seperti undian berhadiah, di bagian paling bawah dari pengumuman undian tersebut biasanya dicantumkan kata  skb (syarat dan ketentuan berlaku).

Setidaknya ada 3 skb yang harus dipenuhi oleh bangsa ini untuk memperoleh hadiah Indonesia emas itu.

Pertama, Optimalkan Penerimaan Pajak.

Adalah Oliver Wendell Holmes Jr., seorang mantan hakim agung Amerika Serikat yang menjabat sekitar seabad silam. Dia pernah berucap "pajak adalah ongkos peradaban". Hingga kini kalimat itu terpahat jelas di atas pintu gerbang masuk IRS (ditjen pajak AS).

Kalimat tersebut agaknya dapat pula kita adopsi, tetapi dengan pendekatan yang lebih terukur dan terarah. Sehingga berbunyi, pajak adalah ongkos menuju Indonesia Emas 2045.

Schumpeter (1991) mengemukakan teori bahwa negara modern adalah tax state, yakni negara yang bergantung dari kemampuan memungut pajak, dengan sistem perpajakan sebagai penyangganya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline