Lihat ke Halaman Asli

wahyu setiawan

mahasiswa universitas sarjanawiyata tamansiswa

manajemen strategi TRIKON dalam pengembangan perguruan tinggi

Diperbarui: 9 Januari 2025   00:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Manajemen strategi adalah proses yang krusial dalam setiap organisasi, termasuk dalam dunia pendidikan tinggi. Perguruan tinggi perlu merumuskan dan menerapkan strategi yang adaptif dan berkelanjutan untuk memastikan kelangsungan dan perkembangan organisasi, terlebih di tengah persaingan global yang semakin ketat. Berdasarkan hasil diskusi dari Forum Group Discussion (FGD) yang dilakukan di salah satu Universitas di Yogyakarta, beberapa konsep manajemen strategi yang diterapkan di perguruan tinggi ini dapat memberikan wawasan penting mengenai arah pengembangan dan tantangan yang dihadapi dalam industri pendidikan tinggi.

Strategi Continue: Membangun dan Memperbaiki Berkelanjutan

Strategi continue di dalam manajemen perguruan tinggi lebih menekankan pada perbaikan berkelanjutan dan proses melanjutkan hal-hal yang telah ada. Dalam konteks pengembangan organisasi di salah satu Universitas di Yogyakarta, strategi ini bermula dari visi dan misi yang jelas, yang kemudian dijabarkan dalam rencana strategis (Renstra) dan perencanaan operasional tahunan. Salah satu cara untuk menerapkan strategi continue adalah dengan menekankan pentingnya perencanaan yang terstruktur, yang dimulai dengan analisis SWOT untuk mengetahui posisi kampus di tengah persaingan. Dengan dasar visi yang kuat, seluruh civitas akademika dan stakeholder dilibatkan dalam penyusunan rencana strategis yang mencakup aspek-aspek perbaikan berkelanjutan, baik dari segi kualitas akademik, pelayanan, maupun fasilitas kampus. Oleh karena itu, meskipun perkembangan dunia pendidikan sering mengalami perubahan dinamika, perguruan tinggi ini tetap fokus pada peningkatan kualitas dan relevansi pendidikan secara berkelanjutan untuk bertahan dalam banyaknya persaingan didalam dunia pendidikan terutama pada universitas.

Strategi Konvergen: Mengembangkan Elemen-elemen yang Ada

Strategi konvergen menitikberatkan pada pengembangan elemen-elemen yang ada untuk mencapai tujuan organisasi secara lebih terfokus. Di salah satu Universitas di Yogyakarta, menggunakan strategi dengan mengembangkan SDM yang ada dan dalam bentuk pengembangan program-program yang dapat mendukung keterbukaan informasi, kreativitas, dan inovasi. Misalnya, adanya kebijakan yang mendukung mahasiswa untuk mengikuti program MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka), seperti magang atau pengajaran di luar kampus, yang memberikan mereka kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan dunia kerja. Selain itu, juga mendorong dosen dan mahasiswa untuk terus mengembangkan diri melalui pelatihan dan penelitian yang berskala internasional.

Namun, tantangan terbesar dalam penerapan strategi konvergen adalah menjaga agar seluruh elemen organisasi tetap bergerak ke arah yang sama tanpa kehilangan fokus. Hal ini menuntut keterbukaan terhadap informasi baru dari berbagai sumber eksternal, termasuk dari perguruan tinggi lain dan perkembangan dunia industri. Keterbukaan ini tentu memerlukan seleksi yang tepat agar informasi yang diadopsi sesuai dengan visi dan kebutuhan organisasi. Dengan mengintegrasikan ide-ide baru ke dalam struktur yang sudah ada, agar dapat terus berkembang dalam menjawab tantangan zaman.

Strategi Konsentris: Fokus pada Program Unggulan

Strategi konsentris di salah satu Universitas di Yogyakarta lebih berfokus pada pengembangan dan pemantapan program-program unggulan yang dapat membedakan kampus ini dari perguruan tinggi lain. Salah satu contoh yang disampaikan dalam FGD adalah diferensiasi yang dilakukan melalui konsentrasi bidang studi, terutama di program studi manajemen. Dengan menawarkan konsentrasi yang spesifik, dengan berusaha menjawab kebutuhan pasar dan meningkatkan daya tarik kampus bagi calon mahasiswa. Dalam dunia pendidikan tinggi yang sangat kompetitif, fokus pada program unggulan menjadi strategi yang sangat relevan untuk memastikan daya saing yang kuat di pasar pendidikan.

Penerapan strategi konsentris ini mengharuskan perguruan tinggi untuk memiliki keahlian di bidang tertentu dan memastikan bahwa keahlian tersebut relevan dengan tuntutan industri. Hal ini tidak hanya memperkuat posisi akademik kampus, tetapi juga meningkatkan peluang kerjasama dengan berbagai pihak eksternal yang memiliki kebutuhan serupa. Oleh karena itu, selain mengembangkan program-program unggulan, juga dapat menjaga kualitas agar tetap sejalan dengan standar internasional, guna memperkuat posisinya di dunia pendidikan tinggi.

Tantangan dalam Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Tantangan utama yang dihadapi dalam penerapan strategi-strategi di atas adalah pengelolaan sumber daya manusia (SDM), baik dosen maupun staf pendukung. Dalam dunia pendidikan, aturan yang terus berubah memaksa perguruan tinggi untuk beradaptasi secara cepat, terutama dalam hal kualifikasi dosen dan tenaga pendidik. Sebagai contoh, dengan adanya kebijakan dari pemerintah yang mengharuskan dosen untuk melanjutkan studi hingga tingkat S3, perguruan tinggi harus menyediakan fasilitas dan dukungan bagi dosen untuk mengejar kualifikasi tersebut. dalam berusaha untuk mendorong dosen agar terus mengembangkan diri melalui pelatihan dan seminar, meskipun tidak ada bantuan finansial yang langsung disediakan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline