ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya penyebaran virus covid-19 di wilayah Indonesia. Adanya penyebaran virus covid-19 ini mengakibatkan terjadinya perubahan pada sistem pendidikan di wilayah Kecamatan Banguntapan. Sehingga dapat dirumuskan dalam penelitian ini bahwa bagaimana kondisi pendidikan yang berlangsung di Kecamatan Banguntapan di tengah adanya pandemi covid-19 yang melanda wilayah Indonesia.
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi dan wawancara. Data dikumpulkan dengan teknik pengamatan serta wawancara. Dimana obyek yang diamati adalah sekolah dan anak-anak yang ada di lingkungan sekitar, serta wawancara dengan guru dan siswa yang ada di daerah setempat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kondisi pendidikan yang berlangsung selama adanya pandemi covid-19 di daerah Kecamatan Banguntapan serta untuk mengetahui apakah ada perubahan yang terjadi pada pendidikan di masa pandemi covid-19 ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi pendidikan pada masa pandemi di wilayah Kecamatan Banguntapan mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada sistem pembelajaran yang dilakukan dari pembelajaran tatap muka (offline) menjadi pembelajaran jarak jauh (online), karena adanya virus covid-19 yang tengah melanda.
Kata kunci : Kondisi pendidikan, Pembelajaran tatap muka, Pembelajaran jarak jauh.
Sudah hampir 2 tahun virus corona atau covid-19 melanda di berbagai negara yang ada di dunia termasuk negara Indonesia. Virus corona melanda Indonesia pertama kali dengan adanya warga Indonesia yang terkena positif covid-19. Kemudian berita tersebut diumumkan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa terdapat virus yang tengah melanda warga negara Indonesia, yaitu virus corona atau covid-19. Semakin hari semakin bertambah kasus positif covid-19. Kemudian, pemerintah menetapkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) yaitu dengan pembatasan kegiatan-kegiatan seperti kegiatan perkantoran dihentikan, gedung sekolah ditutup, ojek online dibatasi, hingga beberapa kegiatan yang tidak boleh berkerumun.
Hal tersebut pada akhirnya tidak dapat dipungkiri, bahwa dengan adanya virus corona atau covid-19 yang melanda wilayah Indonesia ini menjadikan adanya perubahan-perubahan sistem atau beberapa perubahan di bidang-bidang tertentu di Indonesia. Perubahan tersebut salah satunya terjadi pada sistem pendidikan di Indonesia.
Sistem pendidikan di Indonesia mulai berubah dengan adanya pandemi covid-19. Dimana pembelajaran jarak jauh pun mulai diterapkan setelah adanya PSBB ditetapkan dalam rangka mengurangi penyebaran virus covid-19. Pada awalnya, banyak guru dan siswa yang belum bisa beradaptasi dengan keadaan yang baru. Namun, dengan terus belajar menyesuaikan dan memanfaatkan teknologi serta kemampuan yang ada sekolah, guru, serta siswa dapat melakukan kegiatan pembelajaran daring dengan baik. Teknologi dapat menjadi jembatan dalam keberlangsungan proses pembelajaran selama masa pandemi. Dengan adanya teknologi tersebut dapat memberikan gambaran akan keberlangsungan dunia pendidikan di masa depan. Akan tetapi, teknologi tetap tidak dapat menggantikan peran guru dan interaksi belajar antara pelajar dengan pengajar. Karena, edukasi bukanlah hanya sekedar untuk memperoleh pengetahuan tetapi juga mengenai nilai, kerja sama, serta kompetensi yang diajarkan. Situasi pandemi seperti ini pun menjadi tantangan tersendiri bagi pengajar maupun pelajar. Kreativitas dari setiap individu dalam memanfaatkan penggunaan teknologi sangat penting untuk mengembangkan proses keberlangsungan pendidikan.
Dengan pembelajaran dari rumah, tak sedikit orang tua siswa di daerah Kecamatan Banguntapan yang merasa kesulitan dalam membimbing anak untuk belajar hingga mengerjakan tugas sekolah. Hal tersebut banyak dirasakan oleh orang tua siswa, terutama orang tua siswa dari sekolah dasar, dimana anak masih sangat perlu adanya bantuan dari orang tua dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran juga dilakukan dengan pengambilan tugas di sekolah ataupun melalui zoom meeting.
Dengan kondisi pendidikan pada masa pandemi yang mengharuskan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran dari rumah, memungkinkan terjadinya perubahan keinginan belajar dari diri siswa. Dimana sebelum adanya pandemi, siswa pergi ke sekolah mencari ilmu dari pagi hingga siang hari setelah itu baru mereka main. Namun, keadaan menjadi berubah setelah siswa melakukan kegiatan sekolah dari rumah. Dimana siswa menjadi mementingkan untuk bermain daripada belajar. Hal itu banyak terjadi baik dari siswa sekolah dasar hingga mahasiswa. Tak sedikit juga siswa yang memilih untuk sekolah sambil bekerja. Hal tersebut pastinya merupakan dampak perubahan kondisi pendidikan dari siswa yang terjadi karena adanya pandemi covid-19 ini.
Selain itu, sering dijumpai beberapa anak di daerah Kecamatan Banguntapan yang tidak melanjutkan pendidikan sekolahnya karena adanya keterbatasan ekonomi dari keluarganya. Kemudian hal tersebut memaksa anak untuk bekerja dengan seadanya, bahkan anak yang tidak sekolah dan tidak bekerja pun hanya menghabiskan waktunya untuk bermain hingga dia tidak mempunyai tujuan.
Di sekolah, banyak guru yang merasakan adanya perubahan diri dari siswa, dimana dahulu siswa semangat untuk belajar, namun setelah pembelajaran dari rumah siswa menjadi sedikit kurang motivasi untuk belajar. Banyak tugas yang dikumpulkan tidak tepat waktu, bahkan jika tidak di beri peringatan tugas tidak dikumpulkan sama sekali.