Lihat ke Halaman Asli

Wahyu Aji

ya begitulah

Inilah Beberapa Alasan Kenapa Faldo Maldini Gabung PSI

Diperbarui: 31 Oktober 2019   09:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kejutan kembali terjadi di panggung sandiwara politik Indonesia. Beberapa pekan silam, seorang orator dan politikus muda millennial berkacamata, Faldo Maldini, bergabung ke PSI. Tentu hal ini menjadi pemberitaan hangat, bagi oposisi.

Setelah hampir setengah tahun lalu ketika masa pemilu berlangsung, Faldo gencar mengutarakan kritik dan gagasan kepada pemerintah, kini ia berlabuh ke partai koalisi pemerintah.

Meskpun PSI tidak cukup suara, tetapi partai Grace Natalie ini memang seringkali membikin kehebohan. Mulai dari iklan, joke super garing hingga pernyataan open minded.

Gaya dan karakteristik yang progresif dari PSI ternyata meluluhkan hati keras dari Faldo Maldini. Entah apa tujuan selanjutnya, ia resmi bergabung dan langsung menjadi ketua DPW Sumbar PSI. Sungguh pencapaian yang diluar akal sehat politukus tua.

Namun, hal ini tentunya tak selamanya disambut baik. Meskipun partai Faldo yang dulu merasa tak kehilangan, masyarakat selalu punya opini liar yang siap berterbangan.

Demi menjaga keutuhan NKRI, saya akan jabarkan beberapa alasan yang diplomatis agar kondisi politik negeri kita tetap aman dan kondusif. Alasan kenapa Faldo Maldini akhirnya masuk PSI.

Meleburkan Dendam, Memupuk Kasih Sayang

Alasan yang satu ini terkesan sangat kekanak-kanakan di dunia hitam politik. Tetapi jangan salah, secercah harapan terang benderang muncul untuk menyinari belantika perpolitikan Indonesia dari gebrakan Faldo.

Setelah masa pemilu yang sangat membagi kita menjadi dua kubu, ada saatnya untuk kembali bersatu. Inilah yang ditampilkan oleh Faldo dengan kesadaran penuh.

Ia sudah membuang semua rasa curiga, dendam, iri, dengki apapun yang berkaitan dengan kinerja bobrok pemerintah. Ia kini melangkah maju untuk bersalaman dengan lawan politiknya. Terkadang memang benar, rasa benci bisa jadi rasa cinta.

Demi Kebahagiaan Masyarakat Indonesia

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline