Lihat ke Halaman Asli

Teriak-teriak Sambil Nulis

Diperbarui: 26 Juni 2015   06:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aparat penegak hukum harus berbenah diri meningkatkan kualitas intelijennya. Yang dihadapi dan harus dicegah bukan lagi terbatas perkelahian antar desa, sekolah, pencuri, dan perampok, tapi kelompok teroris yang semakin terorganisir, canggih dan militan," ujar anggota Komisi III DPR, Martin Hutabarat kepada detikcom, Senin (25/4/2011).

Sebetulnya aku males komentar sebuah masalah yang dilontarkan para anggota dewan yang ngaku wakilnya rakyat , tapi lama kelamaan kok ya gatel juga, abis komentnya banyak yang gak mutu, atau malah mereka sebetulnya pinpinbo (pinter-pinter bodo) ini kayak masalah pemberantasan aksi terorisme kenapa sih bahasanya gak membangun malah kayak mencari kesalahan dari para aparatur pemerintah.

Seperti contoh cuplikan koment anggota dpr yang dicuplik oleh detik emang kayaknya sih kritiknya membangun tapi sebetulnya ini wakil kayaknya mau cari muka sendiri,karena dia bicara masalah intelinjen, padahal di dpr RUU Intelijen itu dibuat gak mampu alias mandul, karena di dalam RUU tsb masalah Intelijen menangkap,menyadap itu ditolak,dengan alasan yang kayaknya nakutin rakyat agar ikut nolak RUU ini Untuk dijadikan UU .

Betul kalo aparat intelijen itu dibatasi masalah penangkapan tapi kalo masalah penyadapan seharusnya kan gak perlu ditolak .

Hahaha sory kalo yang baca agak bingung abis ini curahan hati yang lagi kesel aja.....

WUSSSS.......sssHaahaahaa (gaya mengatur emosi di film bad boy)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline