Lihat ke Halaman Asli

Menyambut Hari Guru dan Persoalan yang Menderanya

Diperbarui: 25 November 2018   13:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (imgur.com.com)

Sebagai seorang mantan guru, yang pernah mengajar hampir dua puluh tahun lamanya, tentu merasakan bagaimana pergolakan di dunia pendidikan sampai saat ini sekalipun kini tidak lagi menyandang status guru.

Dalam dunia pendidikan ada dua hari yang selalu diperingati. Setiap tanggal 2 Mei kita memperingati Hari Pendidikan Nasional. Lalu, setiap tanggal 25 November diperingati pula Hari Guru. Akan tetapi pada event-event peringatan tersebut selalu saja berlalu tanpa kesan.

Kali ini pada peringatan Hari Guru suasananya akan seperti tahun-tahun yang lalu juga. Tidak ada kesan apa-apa dan nampaknya semakin lama kehilangan maknanya. Meskipun demikian kita masih bangga dengan Hari Guru tersebut karena Guru adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa.

Banggakah kita dengan gelar tersebut?  Sepintas nampaknya demikian, bangga disebut Pahlawan sekalipun Tanpa Tanda Jasa.Apakah idiom itu hanya sekedar penghibur para guru saja, tidaklah kita ketahui. Padahal, dibalik itu tersimpanlah banyak persoalan guru yang bergelut di dunia pendidikan.

Tiang lurus pendidikan adalah guru tetapi pada guru itu pula tersentuh masalah yang menyangkut dengan kualitas profesi guru dan satu lagi masalah guru itu sendiriDari tahun ke tahun selalu itu saja yang dihadapi oleh dunia pendidikan kita.

Kekurangan guru di daerah-daerah, pengangkatan guru PNS yang selalu lambat, honor guru-guru swasta hampir tak pernah tuntas dalam satu program besar yang mumpuni. Semua masalah itu di-tackle dengan kebijakan antisipatif saja.

Begitu pula dengan kualitas profesi guru yang hampir tidak pernah menemukan standarnya.Guru hanya berpegang pada buku-buku paket saja dan hampir tak pernah mengevaluasinya mengikuti perkembangan dunia informasi yang semakin lama semakin maju. Perlengkapan alat laboratorium misalnya, belum tentu semua sekolah memilikinya.

Yang prihatin bagi kita, bila belum ada listrik terpasang pada sekolah-sekolah itu sehingga bagaimana mau mengadakan perangkat komputer di situ. Kenyataan ini kita jumpai pada sekolah-sekolah yang berada di daerah-daerah terpencil.

Pemerataan edukasi belum tercapai saat ini, baik dibidang tenaga guru maupun dibidang equipment peralatan laboratorium. Kepincangan itulah yang menimbulkan problema di dunia pendidikan kita sekarang ini.

Tetapi, yang paling pantas menjadi fokus pendidikan kita saat ini adalah masalah guru karena bagaimanapun juga pendidikan tidak akan jalan tanpa guru. Itu sudah pasti!

Namun, kita sendiri masih sadar, guru-guru itu sendiri adalah manusia juga dan tidak terlepas dari segala problem dalam kehidupannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline