Lihat ke Halaman Asli

Izrail dan Lelaki Muda

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Seorang lelaki muda dalam mimpinya didatangi oleh Izrail sang malaikat maut.Izrail berkata, “Kamu telah diberi nikmat hidup oleh Allah, maka bersiaplah karena suatu saat engkau akan mati.”Lelaki itu berujar,”Bolehkah aku minta dikabulkan satu hal?Berikan saya tanda-tanda jika ajal saya telah menjelang.”Izrail pun mengabulkannya, lalu pergi meninggalkan lelaki muda itu.

Hari berganti, tahun terus berlalu, sementara lelaki tersebut terus sibuk dengan berbagai kenikmatan dunianya.Karir, prestasi, keluarga, harta, perniagaan dan kecintaan terhadap dunia terus melenakannya.Hingga saatnya Izrail datang untuk menjemputnya, ia terperangah dan takut.“Saya belum siap wahai Izrail, lagi pula engkau tidak memenuhi janji untuk mengirimkan tanda-tanda bahwa kematianku telah dekat,”protes lelaki muda itu kepada sang malaikat.

Dengan tegas sang malaikat yang tak pernah kenal kasihan itu (kecuali kepada Rasulullah SAW dan pengikutnya yang beriman) mengatakan, “Bukankah sudah banyak utusanku yang datang untuk mengingatkanmu.Rambut yang memutih, wajah yang keriput, gigimu yang tanggal satu per satu, anak-anakmu yang semakin tumbuh besar, orang-orang di sekitarmu yang mendahuluimu, dan masih banyak lagi.Mereka semua adalah tanda-tanda yang telah mengingatkan akan kematianmu.Hanya saja kamu tidak menyadari kedatangan mereka dan pesan yang mereka bawa.Oleh karena itu hari ini tiada lagi kesempatan itu diberikan padamu karena pintu ajal telah menjemputmu.Dan sayang sekali engkau ada dalam kerugian.”

Demikianlah, banyak orang di jaman sekarang ini yang begitu terlena dengan kehidupan dunia.Pekerjaan sehari-harinya adalah menumpuk-numpuk harta, pergi pagi pulang malam mengejar karir, ke sana ke mari mengurusi perniagaan, sibuk mencari popularitas diri dan terus-menerus memupuk kecintaan terhadap dunia hingga tanpa disadari kerapuhan hati dan jiwa telah menjangkiti diri mereka.Sementara mereka pun tinggal dalam rumah-rumah mewah berpagar tinggi seolah menjadi pembatas antara mereka dengan para hina dan kotor di luar pagar itu.Mereka seperti tak kenal dan tak butuh orang lain karena mereka menyangka harta mereka itu bisa mengekalkan dan menyelamatkan hidupnya.Tidakkah mereka sadar hingga suatu saat sang malaikat pembawa kematian datang menjemputnya, dan kala itusebuah taubat tiada berguna lagi.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline