Lihat ke Halaman Asli

Abdul Wahid

Bebas dan Teratur

Posisi, Kebutuhan, dan Cinta

Diperbarui: 9 April 2020   21:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Berbicara soal cinta, tidak akan lepas dengan namanya anak muda. Masa muda adalah masa dimana seseorang timbul rasa suka terhadap lawan jenis. Pada dasarnya lali-laki membutuhkan perempuan, begitu juga sebaliknya. 

Banyak cara seseorang mengaplikasikan cinta atau rasa suka. Ada yang harus ada status hubungan yaitu pacar, ada yang katanya ta'arufan, ada juga hubungan tanpa status, namun dia memberikan perhatian lebih terhadap seseorang yang dia sukai.

Pada kesempatan ini saya tidak akan membahas satu per satu bagaimana seseorang mengaplikasikan cintanya. Ternyata cinta itu menyesuaikan dengan posisi dan kebutuhanmu saat ini. Kok bisa? 

Contoh seperti ini, apabila posisimu masih sekolah dan engkau termasuk sebagai siswa yang bodoh, malas dan susah disiplin, engkau pasti akan mencari seseorang yang pintar dan rajin. 

Ketika engkau sudah lulus dan masuk di perguruan tinggi dan ikut organisasi misal, dengan sedemikian banyaknya kekurangan dalam dirimu, engkau akan berusaha mencari perempuan/pria yang mampu melengkapimu dan membuatmu mencapai kesuksesan dirimu dalam organisasi tersebut. Kemudian apabila engkau sedang skripsi, engkau akan mencari seseorang yang berbeda lagi. 

Karena posisi, kesibukan, dan kebutuhanmu berbeda dari sebelumnya. Engkau akan mencari orang lain lagi untuk mensukseskan dirimu yang saat ini, yaitu dia yang mampu engkau ajak untuk berpikir, mampu merencanakan masa depan, berbagi kisah dan kasih pengalaman serta rasa disetiap langkah. Lantas, apakah harus berpindah hati bila posisi dan kebutuhan kita berbeda? tidak. 

Engkau juga bisa selalu setia dan selalu bersamanya, karena engkau mampu saling menyesuikan diri meskipun posisi dan kesibukanmu berbeda.

Ibarat naik kereta, mungkin saat ini engkau masuk bersama, namun orang tersebut memutuskan untuk turun terlebih dulu karena tujuannya sudah sampai, atau sebaliknya. 

Bisa juga ditengah perjalananmu ada orang yg datang, tapi malah dirimu yang memutuskan turun. kemudian siapakah jodohmu nanti, yaitu dia yang memiliki tujuan yang sama denganmu dan selalu bersama untuk menuju tujuan tersebut.

Posisi, kesibukan, dan kebutuhan sangatlah mempengaruhi cintamu untuk siapa.

#Diskusi Diri




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline