Lihat ke Halaman Asli

Menuju Indonesia Berbudaya K3

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Prevalensi kecelakaan dan sakit akibat kerja sudah menjadi risiko setiap orang yang melakukan pekerjaan,baik itu petani, nelayan, buruh pabrik, pekerja tambang, maupun pegawai kantoran sekalipun. Sepanjang tahun 2009, pemerintah mencatat telah terjadi sebanyak 54.398kasus kecelakaan kerja di Indonesia. Oleh karena itu perlu adanya penerapan sebuah sistem manajemen keselamatan dan kesehatan Kerja (SMK3) di tempat kerja berbasis paradigma sehat. Hal itu menjadi kebutuhan yang mendesak mengingat jumlah tenaga kerjadi Indonesia pada tahun 2009 sebesar 104,49 juta, bekerja di sektor formalsebesar 30,51 % sedangkan 69,49 % bekerja di sektor informal, dengandistribusi sebesar 41,18% bekerja di bidang pertanian, industri 12,07%;

Penyakit Akibat Kerja adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh pajanan (tekanan udara tinggi atau rendah yang ekstrim, infeksi kuman, radiasi, getaran, bahan berbahaya dan beracun, suara/kebisingan, debu, gas, asap, dll) di tempat kerja. Pada tahun 2010 menunjukkan penyakit akibat kerja mengakibatkan kematian 1,1 juta orang di Asia(Sumber: Data ILO (International Labour Organization).

Akibat bagi kesehatan yaitu dapat menyebabkanpenyakit kulit dermatitis karena paparan bahan kimia. Penyakit silikosis disebabkan oleh pencemaran debu silika bebas, berupa SiO2, yang terhisap masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica bebas ini banyak terdapat di pabrik besi dan baja, keramik, pengecoran beton , bengkel yang mengerjakan besi.Penyakit asbestosis adalah penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang mencemari udara. Asbes adalah campuran dari berbagai macam silikat, namun yang paling utama adalah Magnesium silikat.

Penyebab dasar yaitu faktor manusia misalnya kurangnya kemampuan fisik, mental dan psikologi, kurangnya /lemahnya pengetahuan, skill,dan strees serta kurangnya dukungan keluarga untuk bekerja.Faktor lingkungan kerja kebisingan, radiasi, penerangan, iklim, debu, uap logam, asap, gasbakteri.

Solusinya untuk mencegah kejadian penyakit akibat kerja, agar tetap memperhatikan proses kerja dengan benar dan tetap fokus serta menggunakan APDyang menggunakan standar K3. Hilangkan rasa kejenuhan pada saat bekerja. Mari kita jadikan K3 sebagai budaya kerja




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline