Lihat ke Halaman Asli

Fakhri

Save people's lives and livelihoods

African Swine Fever: Tidak Ada Vaksinnya, Kiamat untuk Babi?

Diperbarui: 31 Januari 2023   23:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ternak babi, hewan rentan tertular ASF (Sumber foto: FAO)

Salah satu fakta yang paling mengerikan terkait penyakit ASF adalah sampai saat ini belum ada vaksin yang efektif untuk mencegah penularannya

Salah satu trending topic pembicaraan dunia peternakan di Indonesia akhir-akhir ini, selain PMK dan LSD, adalah African Swine Fever (ASF). Yup, ASF merupakan satu dari sekian penyakit infeksius baru yang mewabah di Indonesia, karena sebelumnya penyakit ini hanya tersebar (lagi-lagi) di wilayah Afrika. Penyakit ini telah dilaporkan di lebih dari 50 negara di semua benua sejak 2007. 

Di Indonesia, wabah ASF dilaporkan di beberapa wilayah dan menyebabkan ratusan ribu ternak babi mati, seperti di Sumatera Utara dan Nusa Tenggara Timur.

Yuk, kenali lebih jauh tentang penyakit ini!

Apa itu ASF?

ASF merupakan penyakit mematikan yang disebabkan oleh virus yang menyerang babi, baik babi ternak maupun babi liar.

Apa dampak dari penyakit ini?

Penyakit ini tidak berbahaya bagi manusia, namun dapat menghancurkan perekonomian peternak. Penyebarannya yang cepat, tingginya angka kematian jika sebuah peternakan tertular, dan belum adanya vaksin yang efektif sebagai upaya pencegahan penyakit ini hingga saat ini menyebabkan kehidupan peternak, mulai dari skala kecil hingga besar, menjadi terancam. 

Bagaimana tanda-tanda ternak kita tertular ASF?

Beberapa gejala penyakit ASF antara lain: demam tinggi; hilang nafsu makan; ternak babi terlihat lemah; diare; kemerahan pada kulit daerah telinga, hidung, dada, perut, ekor, dan kaki; gangguan pernafasan; produksi kotoran/leleran pada mata dan hidung; kadang disertai muntah; serta meningkatnya jumlah kematian babi. 

Gejala penyakit ASF (Sumber: FAO)

Penerapan biosekuriti yang baik adalah cara untuk mencegah penularan penyakit ini

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline