Mungkin teman-teman di sini ada yang menyembunyikan status Whatsapp dan menonaktifkan tanda pesan terbacanya nih ya ? Seseorang bisa saja bereaksi sedemikian rupa terhadap status Whatsapp, ada yang sedih, senang, tersinggung, atau bahkan ada yang merasa aneh. Nah, dari sudut pandang humanistik, tindakan menyembunyikan status WhatsApp atau menonaktifkan tanda pesan terbaca (read receipts) mencerminkan kebutuhan individu untuk mengatur ruang pribadi dalam interaksi digital. Berikut kami sajikan secara singkat analisis humanistik yang mendalam mengenai fenomena ini:
1. Kebutuhan Akan Privasi
- Perlindungan Identitas Diri
Orang yang menyembunyikan status WhatsApp seringkali ingin menjaga kendali atas bagaimana mereka "terlihat" oleh orang lain. Mereka mungkin merasa bahwa eksposur terus-menerus bisa melemahkan batas-batas privasi yang penting untuk keseimbangan mental. - Ketakutan Terhadap Penilaian Sosial
Beberapa orang mungkin menyembunyikan aktivitas online untuk menghindari interpretasi atau penghakiman yang salah dari orang lain, misalnya, dianggap tidak peduli karena online tetapi tidak merespons pesan tertentu.
2. Kebutuhan Akan Autonomi
- Kebebasan Mengatur Interaksi
Dengan menonaktifkan tanda pesan terbaca, individu menghindari tekanan sosial untuk segera merespons. Ini memungkinkan mereka memprioritaskan pesan yang lebih penting atau membutuhkan waktu untuk memberikan respons yang lebih bijak. - Menghindari Ekspektasi Tidak Realistis
Kehadiran fitur seperti tanda pesan terbaca dapat menciptakan ekspektasi bahwa penerima akan langsung merespons. Orang yang menonaktifkannya mungkin ingin melepaskan diri dari pola komunikasi yang terlalu mendesak.
3. Dinamika Relasi Sosial
- Mengurangi Konflik Potensial
Dengan menyembunyikan status atau menonaktifkan tanda terbaca, individu dapat mengurangi peluang terjadinya konflik yang timbul akibat miskomunikasi, seperti tuduhan mengabaikan pesan. - Menjaga Relasi Secara Selektif
Tindakan ini juga bisa menjadi cara untuk menyaring interaksi sosial. Orang cenderung menjaga hubungan dengan pihak-pihak yang memahami preferensi mereka tanpa merasa tersinggung.
4. Implikasi Psikologis
- Keinginan Menghindari Kecemasan Digital
Kecemasan digital adalah kondisi di mana individu merasa terbebani oleh kebutuhan untuk selalu "tersedia." Menyembunyikan status dan tanda terbaca membantu mengurangi tekanan tersebut. - Meningkatkan Kendali Emosional
Dengan tidak selalu menunjukkan aktivitas atau membaca pesan, individu dapat mengelola emosi mereka dengan lebih baik, misalnya menghindari respons impulsif.
5. Aspek Humanistik
- Menghargai Kebebasan Individu
Pendekatan humanistik menghargai pilihan individu untuk mengatur interaksi digital mereka. Tindakan ini adalah ekspresi dari otonomi dan kebutuhan manusia untuk mengontrol lingkungan mereka. - Membangun Pemahaman dan Empati
Orang lain perlu memahami bahwa tindakan ini bukanlah tanda ketidakpedulian, melainkan usaha untuk menjaga keseimbangan diri. Ini menuntut empati dan penghormatan terhadap pilihan masing-masing individu.
Kesimpulan
Fenomena ini mencerminkan dinamika kompleks antara kebutuhan manusia akan koneksi sosial dan kebutuhan untuk menjaga privasi serta otonomi. Dalam masyarakat yang semakin terhubung secara digital, menghormati pilihan-pilihan seperti ini adalah langkah penting untuk menciptakan lingkungan sosial yang sehat dan suportif.
Ahmada, Jarvies Yafizan. 8 Januari 2025 || 18.54 WIB