Lihat ke Halaman Asli

Nurul wahidah

Mahasiswi ingin menggapai mimpi

Pentingnya Audit dalam Kasus Perusahaan Word Com

Diperbarui: 28 Mei 2019   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Assalamualaikum.wr.wb

Sebelumnya terimakasih sudah mengunjungi halaman ini

Pada artikel kali ini, kita akan mengulas secara singkat mengenai kasus perusahan word com. Dimana word com ini awalnya adalah sebuah perusahaan penyedia layanan telpon jarak jauh. Setelah mengalami akuisisi yang besar pada tahun 1998 pada saat word com mengambil alih perusahaan MCI (perusahaan kedua terbesar di amerika ) yang bergerak dibidang telekomunikasi jarak jauh. Pada tahun yang sama word com juga membeli perusahaan UUNet, compuserve dan jaringan data AOL sehingga menguatkan word com sebagai operator nomor satu dalam infrastruktur internet. 

Namun pada tahun 1990 pendapatan word com menurun drastis dikarenakan besarnya kapasitas telekomunikasi. Dan pada saat itu Amerika sedang mengalami resesi ekonomi sehingga permintaan terhadap infrastruktur internet berkurang drastis. Keadaan ini membuat pihak manjemen melakukan praktek praktek akutansi. Dengan memindahkan akun beban kedalam akun modal. Word com mampu menaikkan pendapatan atau laba. Karena akun laba dicatat lebih rendah.

Pelanggaran yang dilakukan oleh Manajemen Puncak WorldCom sebegai berikut:

1. Penggelembungan tersebut terjadi karena adanya praktik akuntansi yang keliru dan manipulasi laporan keuangan oleh pihak manajemen puncak perusahaan;

2. Praktik akuntansi yang keliru ini dapat terealisasi karena dibantu oleh eksternal Arthur Andersen dan staf akuntansi perusahaan tersebut;

3. Selain praktik akuntansi yang keliru, CEO WorldCom(BernieEbbers) juga menggunakan uang perusahaan untuk kepentingan pribadi.

Dampak dari kasus ini antara lain : 

1. Nilai saham turun dari $64,5 menjadi $2 dan akhirnya turun lagi menjadi kurang 1 sen.

2. Pegawai mengalami kerugian dana pensiun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline