Lihat ke Halaman Asli

Jasa Dokter dan Obat Hanya Rp3000

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Anakku sakit batuk dan pilek sampai-sampai suaranya hilang. Musim dingin begini memang membuat anak-anak mudah sakit.

Aku ke Morishita klinik. Ini sudah yang ketiga kalinya fauzan ke klinik ini. Kliniknya sebesar puskesmas di Indonesia, tapi ini hanya untuk pasien anak-anak sehingga interiornya didesain supaya anak-anak lupa kalau mereka sedang sakit. Banyak sekali boneka mulai dari tempat pendaftaran, tempat tunggu sampai tempat pemeriksaan. Juga buku-buku cerita mulai dari buku yang terbuat dari kain, buku dari kertas yang tebal. Mainan balok, mobil-mobilan, puzzle dan banyak lagi lainnya.

Begitu datang pertama kali disodori formulir riwayat kesehatan. Selanjutnya tiap kali datang cukup membawa buku kecil bergambar boneka yang merupakan record of medication dan kartu asuransi. Nanti akan diberi thermometer, pensil dan kertas untuk mencatat suhu.

Tunggu giliran diruang tunggu. Kita bisa lihat berapa orang yang antri, nomor berapa yang sedang didiagnosa, dan selanjutnya nomor berapa yang akan dipanggil dari LCD didepan ruang tunggu. Setelah dipanggil kita akan memasuki ruang dokter yang computerize alias serba computer. Data-data yang kita isi di ruang tunggu tadi sudah terpampang di depan dokter dan riwayat kesehatannya juga. Kemudian dokternya akan memberi resep yang tinggal klik `print`.

Kemudian menuju ke apotik di sebelah klinik. Apotekernya memberi 3 macam obat yang salah satunya adalah obat penurun panas yang dimasukkan ke dubur dan alat takar. Kemudian dia bilang obat panas yang sebelumnya jangan digunakan lagi. Suamiku bilang, `darimana apotekernya tau kalo kemarin fauzan diberi obat panas dan obat panasnya yang kemarin masih ada?`

Selesai..........dan aku diminta membayar jasa dokter dan resepnya, obat dan fasilitasnya hanya 30 yen. Walau disini aku termasuk penduduk dibawah garis kemiskinan (penduduk termasuk muskin jika pendapatannya sebulan kurang dari 250 ribu yen atau 25 juta rupiah), tapi 30 yen benar-benar murah. Waktu ke AEON aja, 2 buah bawang bombay besar harganya 50 yen karena didiskon.......

Sekaya apa sih Jepang ini sehingga anak dibawah 10 tahun dibebaskan dari biaya dokter? Bayiku aja diberi tunjangan 1 juta rupiah perbulannya!

Sumber daya alam apa yang Jepang punya tapi Indonesia gak punya? Laut? Besar punya Indonesia kan? Tambang? Jepang gak punya! Jepang hanya daerah bergunung-gunung, yang rawan gempa. buah-buahan dan sayuran yang aku beli di jusco kebanyakan impor dari Thailand atau philipina. Ubi jalar yang dibuang-buang di Indonesia disini harganya 10 ribu rupiah per umbi kecilnya.

Padahal kebutuhan listriknya juga luar biasa banyak. Karena semua hal terkecil disini menggunakannya. Coba pergi ke toilet umum yang ada di mall, untuk pipis saja mereka punya tombol menyetel music. Berapa lisrik yang dibutuhkan untuk itu? Belum lagi toko-toko dibawah tanah di sepanjang jalan raya. Dan listriknya sebagian besar bahan bakarnya dipasor dari luar Jepang termasuk dari Indonesia.

Apa yang membuat Indonesia tidak bisa memberikan pelayanan seperti Jepang padahal kekayaannya sebegitu banyaknya. Memang jumlah penduduk jepang tidak sebanyak penduduk Indonesia tapi kekayaan alam dijepang juga tidak sebanyak Indonesia.

Teringat aku jika anakku sakit dulu. Aku datang ke dokter spesialis karena pengobatan dari dokter umum yang biasanya tidak menampakkan hasil. Dokternyapun keliatan malas diajak berbicara. Sebenarnya aku mau tanya apa penyebab anakku buang air kecilnya berdarah dan apa yang harus aku lakukan atau aku hindari supaya dia lebih cepat sembuh. Dia hanya berbicara lirih kalau ini disebabkan virus dan yang terdengar keras hanya uang yang harus aku keluarkan sebanyak 1/6 dari gajiku sebulan dan belum termasuk resep yang harus kutebus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline