Lihat ke Halaman Asli

Wahfi LutfiatulKhoddriyeh

Wahfi Lutfiatul Khoddriyeh Mahasiswa S1 FMIPA UNEJ

Mahasiswa UNEJ Tetap Melakukan Kegiatan KKN di Tengah Pandemi

Diperbarui: 30 Agustus 2021   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 (Dokpri)

LUMAJANG-Adanya pandemi Covid-19 tidak akan menjadi suatu penghalang bagi Universitas Jember untuk menerjunkan mahasiswa KKN. Universitas Jember turut merasa bertanggung jawab untuk membantu masyarakat yang terdampak Covid-19. Bentuk bantuan yang dapat dilakukan yaitu melalui program KKN (Kuliah Kerja Nyata) bertajuk KKN Back To Village (BTV) III. 

Program tersebut dianjurkan bagi mahasiswa KKN untuk memilih lokasi KKN yang sesuai dengan daerah asal masing-masing. Anjuran dari program tersebut bertujuan untuk mengurangi penularan virus Covid-19. Salah satu topik yang dilakukan oleh mahasiswa KKN yaitu "Program Pemberdayaan Wirausaha Terdampak Covid-19".  

Mahasiswa peserta KKN BTV 3 salah satunya yaitu Wahfi Lutfiatul Khoddriyeh yang memilih lokasi di Desa Wonorejo, Kec. Kedungjajag, Kab. Lumajang.

Adanya pandemi ini mengakibatkan banyak sektor kehidupan, seperti kesehatan, pendidikan, perekonomian, pariwisata, sosial, dan lain-lain mengalami penurunan kualitas. Pemerintah terus berupaya dalam membuat kebijakan agar dampak yang ditimbulkan tidak semakin memburuk. 

Kebijakan pemerintah saat ini yaitu menerapkan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) dengan sistem level 1- 4. Adanya kebijakan seolah memperburuk keadaan, terlebih lagi kepada masyarakat kecil. Dampak tersebut dirasakan juga oleh salah satu wirausaha kue donat milik Ibu Buse.

Adanya permasalahan tersebut, penulis mempunyai beberapa program kerja yang akan dijalankan dengan harapan dapat meningkatkan daya jual beli bagi Ibu Buse selaku pemilik usaha kue donat. "Program kerja di minggu pertama yaitu melakukan observasi serta berdiskusi tentang permasalahan yang dialami oleh pelaku usaha. 

Diskusi dengan sasaran bertujuan untuk mengetahui permasalahan yang dialami sehingga akan mempermudah penyusunan Program Kerja (Proker) selama KKN berlangsung. 

Minggu kedua yaitu pembuatan label serta diadakannya pencarian inovasi varian baru mengenai kue donat agar lebih banyak diminati oleh masyarakat. Label tersebut dimaksudkan akan produk dari Ibu Buse mempunyai Brand sendiri. Minggu ketiga yaitu pengemasan produk serta pemasaran melalui media sosial. Minggu keempat yaitu evaluasi dan berdiskusi mengenai hasil yang diperoleh selama proses KKN berlangsung" ungkap Wahfi salah satu peserta KKN BTV 3.


Sejak meluasnya pandemi ini mengakibatkan pendapatan usaha kecil seperti milik Ibu Buse mengalami penurunan. Kue donat sendiri merupakan salah satu camilan yang banyak digemari baik anak-anak maupun orang tua. 

Namun, adanya pandemi ini mengakibatkan penurunan pendapatan untuk mendapatkan pemasukan. Sebelum pandemi banyak pesanan kue donat, namun saat ini pemesanan sangat menurun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline