Baron dan Byrne, 2004 (dalam Wyer dan Srull, 1994), "Prasangka (prejudice) adalah sebuah sikap biasanya negatif terhadap anggota kelompok tertentu. Dengan kata lain, seseorang yang memiliki prasangka terhadap kelompok sosial tertentu cenderung mengevaluasi anggotanya dengan cara yang sama (biasanya cara negatif)". Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, prejudice memiliki arti pendapat (anggapan) yang kurang baik mengenai suatu hal sebelum mengetahui (menyaksikan, menyelidiki) sendiri.
Wade dan Tavris memiliki pendapat jika "Prejudice adalah ketidak sukaan yang begitu kuat dan tidak memiliki dasar atau suatu kebencian terhadap kelompok tertentu yang didasarkan oleh stereotip negatif". Sarwono menjelaskan jika "Prejudice adalah suatu sikap, emosi ataupun perilaku negatif terhadap seseorang maupun sekelompok orang karena keanggotaanya dalam kelompok tertentu. Hal tersebut bisa terjadi karena adanya suatu penilaian tanpa pernah melihat karakteristik unik yang ada dalam diri individu atau kelompok lain yang mendapatkan nilai tersebut".
Sehingga berdasarkan pengertian beberapa ahli di atas mengenai prejudice maka dapat disimpulkan bahwasannya prejudice adalah sikap dimana seseorang berprasangka maupun berpendapat mengenai seseorang ataupun suatu kelompok tanpa dasar yang jelas. Orang-orang yang memiliki paham seperti ini mereka terkadang membenci seseorang ataupun suatu kelompok tanpa didasari dengan dasar yang jelas. Mereka hanya sekedar membenci asal-asalan tanpa adanya hal yang mendasari kebencian tersebut.
Orang-orang yang memiliki pemikiran ataupun sikap seperti ini mereka cenderung tidak mau mendengarkan pendapat orang lain. Jikalau ada orang yang berpendapat berbeda dengan mereka maka mereka akan berdalih dan mencari alasan agar pendapatnya menjadi yang paling benar. Sehingga orang-orang prejudice mereka cenderung tidak menghargai pendapat orang lain. Mereka hanya merasa pendapat mereka yang paling benar. Mereka tidak mau disalahkan dan tidak mau mendengar penjelasan maupun pendapat orang lain.
Berdasarkan apa yang tertulis diatas maka dapat disimpulkan bahwasannya sikap prejudice ini dapat menimbulkan permasalahan di Bangsa Indonesia, dimana orang-orang yang memiliki paham seperti ini maka dikhawatirkan dapat menimbulkan perseteruan di lingkungan masyarakat. Sikap seperti ini dapat menimbulkan perselisihan antar individu maupun antar kelompok. Karena sikap mereka yang cenderung membenci seseorang ataupun suatu kelompok tanpa dasar yang jelas dapat menimbulkan kekacauan di tengah-tengah masyarakat. Belum lagi mereka yang tidak mau mendengarkan pendapat dan penjelasan orang lain tentu dapat menimbulkan perselisihan yang kericuhan yang lebih besar. Contoh dari sikap prejudice diantaranya adalah:
1. Seseorang yang membenci temannya tanpa adanya dasar yang jelas. Contohnya adalah ketika si A membenci si B karena si B merupakan orang kaya namun jarang mau bergaul dan bergabung dengan teman-temannya yang lain. Sehingga si A berfikir bahwa si B ini sombong dan merendahkan teman-temannya yang lain karena tidak selevel. Kebencian si A terhadap si B ini tidak memiliki dasar yang jelas namun hanya berdasarkan prasangka si A terhadap si B.
2. Seseorang yang membenci temannya dalam kelompok karena jarang terlihat dalam kegiatan kelompok sehingga dia menganggap temannya ini malas. Padahal bisa saja temannya ini mungkin kurang aktif dalam kegiatan kelompok namun ia membantu mencari ide demi kemajuan kelompoknya. Namun tentunya orang yang berpaham prejudice tidak akan menerima penjelasan maupun pendapat lain. Dia hanya merasa prasangkanya lah yang paling benar. Padahal prasangkanya tidak memiliki alasan yang jelas.
Sehingga berdasarkan apa yang terpapar di atas maka dapat disimpulkan bahwasannya Prejudice dapat menimbulkan permasalahan di Indonesia. Karena orang-orang ini tidak mau menghargai dan mendengarkan pendapat orang lain. Sehingga tentunya dapat menimbulkan kericuhan dan kekacauan karena adanya perbedaan pendapat maupun karena rasa benci yang berlebihan tanpa adanya dasar yang jelas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H