Lihat ke Halaman Asli

Wahdana Salsabila

Mahasiswa/Story Teller/Mental Health Activist/Social Activist

Aspek Psikologi yang Harus Dikembangkan pada Murid SMA, Implikasi, serta Upaya untuk Menstimulasinya

Diperbarui: 28 Oktober 2022   22:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

A. Ada beberapa aspek psikologi yang perlu dikembangkan pada siswa menengah ke atas, di antaranya adalah:

Persepsi

Persepsi adalah kemampuan seseorang untuk menerima pesan atau informasi ke dalam otak. Dalam hal ini seseorang dituntut untuk bisa menerima segala pesan ataupun informasi yang ada di lingkungan sekitarnya sehingga ia bisa memahami serta meringkas pesan atau informasi yang ia dapatkan. 

Persepsi merupakan suatau cara otak manusia bekerja dalam memberikan arti dan mengintepretasikan berbagai rangsangan yang diterima oleh panca indra. Persepsi erat hubungannya dengan Panca Indera manusia. Karena persepsi dilakukan lewat indera manusia, yaitu indera penglihat, pendengar, peraba, perasa dan pencium. 

Melalui persepsi manusia bisa terus berhubungan dengan lingkungan sekitarnya. Persepsi sangat penting bagi siswa menengah ke atas. Karena jika kemampuan persepsi siswa berkembang dan meningkat, maka ia akan lebih mudah dalam menerima segala informasi di lingkungannya, dan ia juga bisa meringkas informasi tersebut.

Berfikir

Berfikir adalah sebuah aktivitas kerja otak mengenai sesuatu hal. Berfikir juga merupakan aktivitas mental sebab berfikir tidak hanya menggunakan aktivitas otak namun juga menyangkut semua bagian tubuh dan juga perasaan atau emosi dalam psikologi.

Definisi paling umum dalam berfikir merupakan berkembangnya ide dan juga konsep dalam diri seseorang yang berlangsung lewat keterkaitan hubungan diantara beberapa bagian informasi yang tersimpan dalam diri seseorang berbentuk pengertian.

Jika dilihat secara garis besar, proses berfikir terdiri dari 2 macam yakni berfikir autistik dan juga berfikir realistik. Dengan berfikir autistik, maka individu bisa lari dari kenyataan dan melihat kehidupan hanya sebagai gambaran contoh fantasi dalam psikologi saja. Sementara berfikir realistik atau disebut juga dengan reasoning atau nalar adalah berfikir untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang nyata.

Kemampuan berfikir juga menjadi aspek yang penting untuk diajarkan kepada siswa menengah ke atas, karena dengan berfikir ini diharapkan siswa mampu untuk menyelesaikan suatu masalah.

Intelegensi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline