Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Anak Remaja Gandrung pada Motor (Baru)?

Diperbarui: 14 September 2024   07:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: koleksi dokumen pribadi

MENGAPA ANAK REMAJA GANDRUNG PADA MOTOR BARU?

Kebanyakan orang mengatakan seorang anak dikatakan remaja ketika ia memasuki usia sekitar 15-16 tahun (fase E). Pada usia ini seorang anak telah menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun atau telah menyelesaikan pendidikan SLTP/sederajat. Mereka memasuki fase remaja awal dengan perubahan fisik, psikis,  bahasa, dan sosial emosional.

Pada usia ini anak akan memasuki jenjang pendidikan menengah atas (SMA/MA/SMK/sederajat). Ketika akan masuk ke jenjang pendidikan tersebut, orangtua kadang-kadang dikejutkan dengan permintaan anak,  yaitu permintaan untuk dibelikan kendaraan motor yang mereka idamkan. Anak sering dibuat "gandrung" dengan tampilan sepeda motor yang dipergunakan oleh teman baru atau teman sebayanya.

Secara sosial emosional anak usia remaja awal fase E memiliki karateristik suka menjadi terkenal (populer) dan dikenali oleh banyak orang. Karena dorongan untuk menjadi populer dan agar dikenal banyak orang ini, maka anak berusaha mencari berbagai cara untuk menunjukkan identitas dirinya. Ada yang menunjukkan identitas dirinya dengan berpotongan rambut yang "ekstrim", bertato, merokok, tampilan pakaian yang berbeda dengan orang lain,  pemakaian motor terkini, atau dengan modifikasi motor yang mereka miliki.

Di samping itu pada fase ini anak lebih suka mendengarkan apa yang disampaikan temannya dibandingkan orangtuanya. Apabika temannya berbicara atau berceritera tentang motor maka anak akan mudah sekali mendengarkan perkataan dari temannya tersebut dan iapun terdorong untuk memiliki apa yang dibicarakan teman-temannya.

Anak akan merasa bangga ketika ia populer dengan gaya dan penampilannya. Ia merasa tenar ketika dikenal oleh banyak kalangan. Demikian pula saat berkendaraan (bersepeda motor)  anak menjadi bangga dengan penampilan diri saat berkendaaan.
Pada kondisi ini anak suka berargumentasi ketika tuntutan atau permintaanya tidak dipenuhi.

Satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa anak pada fase ini melakukan sesuatu tindakan tanpa mempertimbangkan resiko/konsekuensi yang mungkin terjadi.

Stimulasi apa yang sebaiknya kita lakukan terhadap perkembangan sosial emosional anak usia 15-16 tahun?

1. Orangtua perlu mendengarkan pendapat anak.
2. Orangtua hendaknya selalu berdiskusi secara terbuka pada anak.
3. Orangtua perlu seyogyanya melakukan kegiatan bersama yang menyengakan.
4. Orangtua hendaknya membangun hubungan baik dengan mereka. Hubungan hangat dengan anak merupakan salah satu dukungan perkembangan sosial emosi anak.
5. Orangtua hendaknya menjadi  teladan/panutan dalam membangun hubungan baik dengan pihak lain.

Penulis: Kompasiana.com/wagiyoatiq

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline