Lihat ke Halaman Asli

Hilangnya "Kutu Buku" pada Generasi Z?

Diperbarui: 4 Januari 2024   11:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Input sumber gambar: galeri pribadi bermedsos

HILANGNYA "KUTU BUKU" PADA GENERASI Z ?

Generasi Z adalah generasi yang terlahir pada era digital, mereka tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kemajuan teknologi. Generasi ini memanfaatkan teknologi untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan berbagai pihak, Generasi ini juga memiliki pemahaman yang baik tentang cara penggunaan teknologi tersebut. Namun demikian generasi ini memiliki kekurangan dan tantangan yang harus mereka hadapi terkait kesehatan mental, kesenjangan sosial, mentalitas yang lemah atau kurang tangguh, dan isu-isu lainnya.

Pemanfaatan teknologi digital dalam berbagai kepentingan dan kehidupan sehari-hari oleh generasi Z menggeser fungsi, peran dan manajemen perpustakaan yang menyediakan bahan pustaka buku sebagai sarana literasi buku beralih ke literasi digital. Lantas masih adakah kutu buku pada generasi Z ?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kutu buku orang yang senang membaca dan menelaah buku di mana saja. Selain itu, kutu buku juga bermakna sebagai seseorang sangat gemar membaca buku sehingga kurang memperhatikan pergaulan atau penampilannya. Contoh seorang dikatakan kutu buku, misalnya seorang siswa/mahasiswa memiliki hobi membaca buku sejak masa kecil atau ia hampir beberapa hari atau minggu selalu menamatkan sebuah bacaan buku. Kutu buku sealu mencari referensi bahan pustaka sebagai bahan litersi bacaan dalam kesehariaanya.

Kutu buku pada generasi Z pasti masih ada di antara generasi ini hanya kalau generasi sebelumnya seseorang gemar membaca langsung pada buku secara fisik, namun generasi Z memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana membaca dan menelaah buku-buku. Aplikasi perpustakaan digital yang legal dan rekomended  yang telah ada dapat dimanfaatkan sebaik mungkin bagi generasi Z sebagai aplikasi baca buku secara online.

Hal penting adalah membiasakan anak didik pada semua jenjang pendidikan untuk berliterasi membaca melalui aplikasi digital. Dengan aplikasi perpustakaan digital semoga melahirkan individu-individu generasi Z yang gemar berliterasi membaca melalui aplikasi-aplikasi tersebut.    

Penulis: kompasiana.com/WagiyoJanuari 04, 2024



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline