Lihat ke Halaman Asli

wafiqazizahs

mahasiswa universitas mulawarman

Degrasasi Lahan: Kerusakan Tanah Akibat Erosi, Penggundulan Tanah, dan Penggunaan Pestisida yang Berlebihan

Diperbarui: 7 Desember 2024   15:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Degradasi lahan merupakan sebuah fenomena yang mengancam keberlanjutan kehidupan yang dihasilkan dari berbagai faktor, termasuk erosi, penggundulan tanah, dan penggunaan pestisida yang berlebihan. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan strategi-strategi pemecahan yang komprehensi, berbasis ilmu biologi, yang mengintegrasikan berbagai cabang ilmu untuk memulihkan dan menjaga kesehatan tanah.

Faktor pertama adalah erosi, yang dipicu oleh oleh air dan angin, merupakan ancaman utama bagi kesuburan tanah. Cabang ilmu biologi yang mempejari sifat dan dan fungsi tanah adalah ilmu tanah. Ilmu ini menjadi kunci dalam memahami mekanisme erosi. Melalui pemahaman ini strategi pemecahan dapat diterapkan seperti tanaman penutup tanah, yang berperan sebagai penahan air hujan, mengurangi kecepatan aliran air, dan meningkatkan infiltrasi ke dalam tanah. Yang kedua adalah terasering, yaitu pembuatan teras-teras pada lereng untuk mengurangi laju aliran air dan erosi.

Faktor kedua adalah penggundulan hutan yang menyebabkan hilangnya vegetasi yang melindungi tanah, sehingga erosi meningkat dan kesuburan tanah menurun. Ilmu ekologi, ilmu kehutanan, dan ilmu yanah berperan penting dalam upaya pemulihan seperti reboisasi, rehabilitasi, ilmu kehutanan dan ekologi berperan dalam memilih jenis pohon yang sesuai untuk reboisasi dan rehabilitasi lahan kritis. Dan yang kedua adalah pengelolaan hutan lestari yang memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Faktor ketiga adalah penggunaan pestisida berlebihan yang dapat membunuh mikroorganisme tanah yang penting untuk kesuburan dan kesehatan tanah. Ilmu entomologi, ilmu tanah, dan ilmu pertanian berperan mencari solusi, yaitu yang pertama adalah pengendalian hama terpadu (PHT), ilmu entomologi, pertanian, dan ekologi membantu dalam mengembangkan metode pengendalian hama yang ramah lingkungan seperti penggunaan musuh alami, rotasi, tanaman dan pengendalian hayati. Dan yang kedua yaitu pupuk organik, ilmu tanah dan pertanian mendorong penggunaan pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki struktur tanah dan mengurangi ketergantungan pupuk pada kimia.

Strategi pemecahan  degradasi lasan membutuhkan pendekatan multidisiplin yang mengintegrasikan berbagai cabang ilmu biologi. Kolaborasi antara ilmuwan tanah, ahli ekologi, ahli pertanian, ahli kehutanan, dan ahli entemologi sangat penting untuk merumuskan solusi yang efektif dan berkelanjutan. Degradasi lahan merupakan tantangan serius yang membutuhkan upaya bersama dan berbagai phak. Melalui upaya ini, kita dapat menjamin keberlanjutan kehidupan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline