Pada Selasa, tanggal 27 Juni mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam semester 2 mengadakan kunjungan di Desa Sedulur, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat. Seluruh mahasiswa BPI dengan jumlah 34 orang melakukan Studi Lapangan ini dengan dibagi 11 kelompok. Masing-masing kelompok mencari satu tujuan wawancara, dan kelompok saya kelompok 10 memilih Bapak Mandon dan Afiq untuk kita wawancarai. Bapak Mandon bukan dari keluarga yang memang sudah mempunyai pabrik tempe dan tahu, beliau bersama Pak Afiq memang mempunyai niat untuk membuat pabrik tempe dan tahu. Pabrik beliau tidak begitu besar, beliau memakai rumah dan halaman depan untuk dibuat mengelola tahu dan tempe.
Pak Mandon sendiri tidak memakai karyawan untuk membantu membuat tempe dan tahu, hanya saja memakai karwayan untuk membantu memasarkan tahu dan tempe yang dikelolai oleh Pak Afiq. Untuk masyarakat sendiri mereka mendukung adanya pabrik tempe dan tahu, jadi mereka ada yang menjual kacang kedelai, plastik untuk packing, dan daun pisang untuk proses pembuatan tempe itu sendiri, jadi sangat membantu. Untuk karyawan sendiri banyak bukan dari desa tersebut, jikalau bisa dan mampu pasti bisa untuk bekerja. Dan rata-rata yang ada di daerah itu dan membuat pabrik memang orang rantauan, mulai dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Untuk pembuatan tempe Pak Mandon memakai 1,5 ton per-pembuatan tempe, dan itu beliau mengerjakannya sendiri. Pembuatan tempe bisa memakan waktu 3-4 hari, mulai dari merendam kedelai, mencuci, hingga penjemuran tempe itu sendiri. Dan untuk membuatan tempe itu sangat terpengaruh dari cuaca. Jika tahu kemungkinan sehari jadi. Untuk tempe dan tahu beliau memasarkannya ke pasar dimana saja bagi konsumen yang memesan. Beliau tidak hanya membuat satu jenis tempe, tetapi ada banyak sekali, seperti tempe gambus, tempe panjang, oncom, dan masih banyak lagi.
Adanya pabrik perorangan ini sangat membantu ekonomi di daerah itu, dan menjadikan keberuntungan satu sama lain. Serta menciptakan kekeluargaan yang luar biasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H