Bagi para akademisi, mahasiswa ataupun masyarakat lainnya mungkin belum banyak yang mengetahui mengenai apa sih pembelajaran tematik terpadu ini. Tentu bagi yang baru saja mendengar istilah ini akan penasaran dan mungkin anggapan mereka pembelajaran tematik terpadu ini merupakan sistem pembelajaran yang baru. Di dalam artikel ini bermaksud untuk mengenalkan kepada semuanya tentang pembelejaran tematik terpadu ini.
Kata Pembelajaran mempunyai makna sebagai hubungan atau interkasi peserta didik dengan guru. Sedangkan Tematik adalah asal kata dari tema yang berarti gagasan utama yang menjadi bahasan sebuah perbincangan. Lalu terdapat kata Terpadu yang berarti penyatuan atau pemaduan beberapa hal sehingga terciptanya satu kesatuan yang bermakna khususnya dalam hal pemaduan atau penyatuan mata pelajaran.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tematik terpadu adalah pembelajaran yang menggunakan tema dengan memadukan beberapa mata pelajaran melalui penggunaan tema sehingga dapat memberikan pengalaman yang ber-arti kepada peserta didik.
Pembelajaran tematik terpadu ini sebagai pendekatan kurikulum 2013 SD/MI. Pembelajaran tematik terpadu ini hanya belaku untuk kelas I sampai kelas VI. Dalam pembelajaran tematik terpadu ini hanya berfokus pada tema alam dan kehidupan manusia seperti Matematikan, Bahasa Indonesia, PPkn, Seni Budaya, Penjasorkes (Pendidikan Jasamani, Olahraga dan Kesehatan), IPA, dan IPS. Jadi, seperti mata pelajaran agama tidak menggunakan pembelajaran berbasis tema atau pembelajaran tematik terpadu.
Setelah mengetahui apa itu pembelajaran tematik terpadu, tentu akan muncul pertanyaan yaitu "Bagaimana cara menentukan dan memilih sebuah tema?". Tema dapat ditentuka oleh guru, ataupun membuat kesepakatan antara guru dan siswa. Namun, saat ini seorang guru tidak perlu repot-repot menentukan tema karena dari pihak pemerintah sudah menyiapkan atau menentukan tema yang akan diberikan oleh guru.
Baca juga: Penerapan Pembelajaran Tematik SD
Hal yang harus diingat dalam menentukan sebuah tema adalah mengetahui komptensi dasar dan indikator dalam setiap mata pelajaran. Lalu, apa itu kompetensi dan apa itu indikator? Setiap proses pendidikan tentu memiliki Standar Kompetensi Kelulusan atau disebut (SKL) bukan surat keterangan lulus lo ya hehe.
Kompetensi inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standart kompetensi lulusan yang harus dimiliki setiap orang. Komptensi inti ini mempunyai empat komponen, yaitu K1 (Spritual), K2 (Sosial), K3 (Pengetahuan), dan yang terakhir adalah K4 (Keterampilan). Kompetensi inti ini kemudian dikembangkan lagi menjadi kompetensi dasar dan kompetensi dasar merupakan rumusan untuk mencapai kompetensi inti dengan cara memperhatikan karakteristik peserta didik dan dank has masing-masing mata pelajaran. Lalu kompetensi dasar ini dikembangkan lagi menjadi bentuk perilaku yang dapat diukur atau disebut dengan indikator.
Selanjutnya adalah indikator. Indikator adalah perilaku yang dapat diukur untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar yang menjadi acuan penilaian. Kompetensi dasar dan indikator ini yang nanti akan perlu dianalisis dan diidentifikasi untuk menentukan tema apa yang cocok.
Lalu bagaimana cara menentukan tema? Ada dua acara yang dapat dilakukan yaitu yang pertama dengan cara menganalisis kompetensi dasar dan indikator terlebih dahulu setelah itu barulah temanya ditentukan. Yang kedua adalah dengan cara menentukan temanya terlebih dahulu, lalu tema yang sudah ada dikaitkan dengan indikator mata pelajaran. Kemudian setelah indikator ditemukan, langkah selanjutnya adalah memerakan kompetensi dasar dari semua mata pelajaran.