Lihat ke Halaman Asli

Wafda Audina

Mahasiswa Kimia Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Penurunan Kadar Oksigen di Lautan Global dan Perairan

Diperbarui: 2 Juni 2024   19:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Audina, 2023

Lautan yang merupakan salah satu komponen biosfer, menyediakan oksigen, menyerap karbon dioksida, dan mendukung kehidupan makhluk-makhluk didalamnya. Namun, peningkatan aktivitas manusia telah menyebabkan penurunan kadar oksigen di lautan global dan perairan pesisir, yang dikenal sebagai deoksigenasi laut. Fenomena ini mengancam ekosistem laut dan berdampak negatif pada keanekaragaman hayati dan industri perikanan. Artikel ini akan membahas penyebab deoksigenasi, dampaknya terhadap ekosistem laut, dan langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengatasi masalah tersebut.

Penyebab Penurunan Oksigen

1. Pemanasan Global

Pemanasan global adalah salah satu penyebab utama penurunan oksigen di lautan. Peningkatan suhu global, akibat dari emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2) dan metana (CH4), menyebabkan lautan menyerap lebih banyak panas. Pemanasan ini mengurangi kelarutan oksigen dalam air laut dan meningkatkan metabolisme organisme laut,  sehiungga konsumsi oksigen juga mengakami peningkatan.

Pemanasan global juga memperkuat stratifikasi termal di lautan. Stratifikasi ini adalah pemisahan lapisan air berdasarkan suhu, dengan lapisan atas yang hangat terpisah dari lapisan bawah yang lebih dingin. Stratifikasi menghambat pencampuran vertikal air, sehingga oksigen dari atmosfer tidak mencapai lapisan bawah laut. Akibatnya, oksigen di lapisan bawah berkurang, menciptakan kondisi hipoksia (kadar oksigen rendah) atau anoksia (tanpa oksigen sama sekali).

2. Peningkatan Nutrien di Perairan Pesisir

Peningkatan nutrien, terutama nitrogen dan fosfor, di perairan pesisir adalah penyebab lain dari deoksigenasi laut. Nutrien ini berasal dari limpasan pertanian, limbah domestik, dan emisi industri. Ketika nutrien ini mencapai perairan pesisir, mereka memicu ledakan alga, yang dikenal sebagai eutrofikasi. Alga yang tumbuh dengan cepat akhirnya mati dan terurai, proses yang mengonsumsi oksigen dalam jumlah besar dan menciptakan zona mati (dead zones) di mana oksigen sangat rendah atau tidak ada sama sekali.

Eutrofikasi juga menyebabkan perubahan dalam komposisi komunitas organisme laut. Organisme yang bergantung pada oksigen tinggi, seperti ikan dan invertebrata, terdesak keluar oleh organisme yang dapat bertahan dalam kondisi oksigen rendah, seperti bakteri anaerobik. Perubahan ini mengurangi keanekaragaman hayati dan mengganggu jaring makanan laut.

Dampak Deoksigenasi

1. Produktivitas dan Keanekaragaman Hayati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline