Lihat ke Halaman Asli

Wafa Dani Hanifah

Saya adalah seorang mahasiswi S1 jurusan PGSD di salah satu perguruan tinggi negeri di Kota Malang.

Mahasiswa UM Sosialisasi Covid-19, Bagi-Bagi Masker dan Sembako di Ponorogo

Diperbarui: 20 Desember 2020   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pribadi

Ponorogo - Pandemi covid-19 sampai saat ini belum juga berakhir, malah jumlah orang yang positif terjangkit virus covid-19 saat ini semakin hari semakin bertambah. Begitu pula di daerah Ponorogo, yang mana per 7 Desember 2020, jumlah orang yang terkonfirmasi positif bertambah menjadi 849 orang dari yang sebelumnya 820 orang. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang kurang peduli serta belum mematuhi protokol kesehatan yang ada.

Dalam rangka pencegahan virus corona atau covid-19, pada hari minggu, 20 Desember 2020 beberapa mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) mengadakan sosialisasi mengenai pencegahan covid-19 yang dilakukan di sekitar Perempatan Jetis, Ponorogo untuk memenuhi tugas Ujian Akhir Semester mata kuliah PPKn. Akan tetapi, meskipun untuk memenuhi tugas UAS, kegiatan ini dilakukan dengan sepenuh hati dan diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

dok. pribadi

Oleh karena perempatan tersebut berdekatan dengan pasar desa, maka sosialisasi ini khusunya diberikan kepada para pedagang dan tukang becak, dan masyarakat yang lalu lalang di sekitar perempatan Jetis pada umumnya. Hal ini ditujukan agar para pedagang, tukang becak, dan masyarakat tersebut sadar akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan yang ada. Jika kita menginkan pandemi ini segera berakhir, maka kita tentunya harus mematuhi peraturan pemerintah dan menaati protokol yang telah dibuat.

Para masyarakat, salah satunya ialah Bapak Nuri mendapat pertanyaan hal-hal apa saja yang harus dilakukan untuk mencegah covid-19? Beliau menjawab "Memakai masker, menghindari kerumunan, dan rajin mencuci tangan". Ada juga yang belum paham dan malah mengajak untuk berjabat tangan ketika di wawancarai. Mirisnya lagi, masih banyak masyarakat, terutama tukang becak dan pedagang pasar yang tidak memakai masker.

dok. pribadi

Untuk itu, selain melakukan sosialisasi, juga memberikan masker kepada masyarakat. Masker yang dibagikan ialah masker kain tiga lapis, dengan tujuan untuk menghindari penumpukan limbah serta agar masker tersebut bisa lebih bermanfaat, karena tidak hanya satu kali pakai. 

Akan tetapi, ketika memberikan masker kain, juga diberikan pemahaman bahwa di dalam menggunakan masker kain hanya dapat dipakai maksimal 4 jam dan setelah itu harus dicuci terlebih dahulu sebelum menggunakannya kembali. 

Tidak lupa juga memberikan bantuan sembako kepada para tukang becak dan masyarakat sekitar pasar, karena mengingat pada pandemi seperti ini pastinya sangat berdampak pada ekonomi mereka. Semoga apa yang telah dilakukan dan diberikan dapat memberikan manfaat serta membantu masyarakat di masa pandemi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline