Minyak jelantah merupakan minyak goreng yang telah digunakan dalam proses penggorengan. Minyak jelantah dapat berasal dari berbagai jenis minyak yang digunakan untuk mengoreng seperti minyak kelapa sawit, minyak jagung, minyak kelapa, minyak zaitun dan lain-lain. Minyak goreng yang digunakan lebih dari tiga kali pemakaian akan berbahaya bagi tubuh.
Hal ini disebabkan adanya kerusakan minyak yang akan mempengaruhi mutu dan nilai gizi bahan pangan yang digoreng serta dapat berdampak pada kesehatan. Mengonsumsi minyak goreng bekas/minyak jelantah dapat meningkatkan potensi terkena penyakit kanker dan penyempitan pembuluh darah yang dapat memicu terjadinya hipertensi, strok, dan penyakit jantung koroner. Minyak jelantah yang tidak diolah dengan baik juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
Minyak jelantah yang tidak diolah dengan baik juga dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Penggunaan minyak goreng di Indonesia cukup tinggi karena banyaknya makanan yang diolah dengan cara digoreng mulai dari hidangan utama hingga makanan ringan. Tingginya penggunaan minyak goreng ini juga terjadi di Desa Penusupan, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang.
Minyak jelantah yang sering dibuang atau dijual bebas secara ilegal sebenarnya dapat dimanfaatkan menjadi berbagai produk yang lebih aman untuk digunakan. Produk tersebut diantaranya adalah pemanfaatan minyak jelantah menjadi biodiesel pemanfaatan minyak goreng bekas menjadi sabun mandi serta pemanfaatan minyak jelantah menjadi lilin aromaterapi.
Saat ini tren lilin aromaterapi sedang naik daun di pasaran. Lilin aromaterapi merupakan lilin yang jika dinyalakan akan mengeluarkan wewangian dan membuat orang yang menciumnya menjadi lebih rileks. Selain karena wanginya, konsumen juga cenderung membeli lilin aromaterapi karena bentuknya yang indah atau estetik dan bisa dijadikan penghias ruangan. Tren lilin aromaterapi ini diyakini bermulai sejak adanya pandemik yang memaksa masyarakat untuk tinggal di rumah dan mendorong mereka untuk lebih memperhatikan suasana dan keindahan rumahnya.
Adapun salah satu fungsi utama lilin aromaterapi adalah sebagai penghilang stres bagi orang yang menciumnya. Stres adalah respon tubuh terhadap tekanan dari situasi atau peristiwa kehidupan. Aroma dari minyak esensial membawa molekul ke dalam saraf hidung dan otak, dimana mereka merangsang reseptor bau dan berinteraksi dengan sistem saraf dan limbik tubuh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H