Judul : Lost Islamic History: Reclaiming Muslim Civilisation From the Past
Penulis : Firas Alkhateeb
Penerbit : C. Hurst & Company
Tahun terbit : 2014
Revisi : 2017
Tebal : 306 Halaman
Di abad 21 M banyak sekali sejarah yang kita lewatkan, tentunya setiap penjuru dunia memiliki versi sejarahnya masing-masing. Jika dibuku-kan tidak mungkin bisa untuk menulis satu buku pasti harus ada beberapa bagian, bukan beberapa lagi mungkin ratusan atau ribuan buku untuk menceritakan sejarah dunia.
Dalam sejarah ada beberapa yang tidak diketahui banyak orang, bisa saja dialihkan oleh isu lain atau dirahasiakan untuk kepentingan sekelompok orang, contohnya sejarah Islam, banyak sekali tokoh-tokoh ilmuan Islam yang berpengaruh namun disemunyikan atau tidak disebutkan pada buku-buku ilmu pengetahuan. Di buku Lost Islamic History: Reclaiming Muslim Civilisation From the Past karya Firas Alkhateeb yang merupakan seorang peneliti, penulis dan sejarawan Amerika yang berspesialisasi dalam dunia Islam, akan mengupas sejarah-sejarah Islam yang belum diketahui oleh banyak orang.
Dibuku ini Alkhateeb mencoba untuk menceritakan secara ringkas dan detail sejarah Islam yang hilang, pada bagian pertama dalam bukunya Alkhateeb mengawali dengan sejarah Arab sebelum Islam yang cukup singkat, mulai dari menceritakan letak geografis, suku Arab, dan Tetangga Arab. Seperti buku sejarah Islam pada umumnya pada bagian ini menceritakan Arab bangsa yang politisme. Ada yang menarik dibagian satu ini yang dikutip oleh Alkhateeb sendiri yaitu:
In pre-Islamic Arabia, hospitality was of such importance that a guest at the home of an Arab was guaranteed at least three days of total security and protection before he would even be questioned about why he was there. This tradition was further reinforced by the Prophet, who stated that a guest has the right to be hosted for three days. (Alkhateb 2017 : 3)
Kutipan tersebut mengatakan bahwa Islam di Jazirah Arab sangat bersahabat dan dapat menjamu tamu, memberi makan dan istirahat dirumahnya. Sampai tiga hari kemudian dia akan ditanyai apa yang perlu dia kunjungi. Ternyata budaya ini masih eksis sampai sekarang dan sekarang disebut Budaya Badui seperti yang diperlihatkan pada video "Nas Daily" diperkenalkan secara singkat di halaman Facebook "Nas Daily Indonesia", yang diunggah pada 2 Agustus 2020.