Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Reaksi Amerika Jika ASEAN Kompak Tak Pakai Dollar?

Diperbarui: 10 Mei 2023   12:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: pixabay com

Baru-baru ini, terdapat kabar yang cukup menarik terkait negara-negara ASEAN yang semakin kompak dalam tidak menggunakan mata uang dolar. Hal ini tentu saja menimbulkan reaksi dari pihak Amerika yang memiliki posisi penting dalam perekonomian global.

Sebagai informasi, negara-negara ASEAN terdiri dari Brunei Darussalam, Kamboja, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam. Sebelumnya, penggunaan dolar dalam perdagangan internasional telah lama menjadi hal yang biasa. Namun, kini negara-negara ASEAN mulai berani beralih ke mata uang lokal dan bahkan mata uang dari negara lain, seperti Yuan China.

Beberapa faktor yang mempengaruhi keputusan negara-negara ASEAN untuk tidak menggunakan dolar antara lain adanya pergeseran kekuatan ekonomi dunia dan ketidakpastian politik di Amerika Serikat. 

Selain itu, negara-negara ASEAN ingin meningkatkan perdagangan antar-negara mereka sendiri tanpa harus tergantung pada dolar sebagai mata uang internasional.

Reaksi dari Amerika atas keputusan ini tentu saja beragam. Beberapa pihak mengkhawatirkan bahwa ini dapat mengancam kekuatan dolar sebagai mata uang dominan dalam perdagangan internasional. 

Namun, ada juga yang berpendapat bahwa keputusan negara-negara ASEAN untuk beralih ke mata uang lokal dapat memberikan keuntungan dalam jangka panjang, seperti mengurangi risiko fluktuasi nilai tukar dan meningkatkan perdagangan antar-negara mereka.

Meskipun begitu, keputusan negara-negara ASEAN untuk tidak menggunakan dolar secara eksklusif tentu saja tidak akan menggantikan kekuatan dolar dalam waktu dekat. Namun, ini dapat menjadi sinyal bagi Amerika bahwa mereka perlu memperhatikan pergeseran kekuatan ekonomi dunia dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

Dalam hal ini, Amerika dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan hubungan dagang dengan negara-negara ASEAN dan memperkuat mata uang mereka agar tetap relevan di pasar global. Dengan cara ini, Amerika dapat tetap menjadi pemain penting dalam perdagangan internasional tanpa harus tergantung pada dolar sebagai satu-satunya mata uang internasional yang dominan.

Secara keseluruhan, keputusan negara-negara ASEAN untuk tidak menggunakan dolar secara eksklusif dapat menjadi sinyal bagi Amerika untuk memperhatikan pergeseran kekuatan ekonomi dunia dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. 

Meskipun hal ini dapat mengancam kekuatan dolar dalam jangka panjang, namun Amerika dapat mengambil langkah-langkah untuk memperkuat mata uang mereka dan tetap menjadi pemain penting dalam perdagangan internasional.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline