Lihat ke Halaman Asli

wadihairil

Mahasiswa

Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Filsafat Pendidikan Pancasila Untuk Generasi Masa Depan

Diperbarui: 23 Desember 2024   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Dokumen Pribadi

Filsafat Pendidikan Pancasila berfungsi sebagai kerangka konseptual yang dimaksudkan untuk mewujudkan prinsip-prinsip Pancasila ke dalam sistem pendidikan Indonesia. Pendidikan Pancasila bukan sekadar teori, melainkan sebuah filosofi yang mengarahkan cara pendidikan untuk mencapai tujuan-tujuan luhur, seperti menciptakan masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.

Filsafat Pendidikan Pancasila: Dasar dan Tujuan

 Menengok Filsafat Pendidikan Pancasila Secara teoritis, ini  didasarkan pada lima sila Pancasila yang menjadi dasar pokoknya. Apa tujuan utama dari Pendidikan Pancasila? Tujuan utama dari pendidikan Pancasila adalah membentuk pribadi-pribadi yang bertakwa kepada Tuhan dan berakhlak mulia dan bertakwa kepada Tuhan, serta memiliki sikap sosial yang baik. Pribadi yang ditempa melalui pendidikan harapannya  mampu menjaga kedamaian, kerukunan hidup di masyarakat, serta memegang teguh prinsip keadilan sosial, menghargai hak asasi manusia. Tujuan dari Pendidikan Pancasila untuk melahirkan manusia Indonesia yang berkarakter, yang dilandasari oleh nila-nilai  luhur  dalam setiap sila dari Pancasila. Naah berarti Bapak/Ibu pengajar Pendidikan Pancasila dong? Punya peran juga bagaimana mengajar pendidikan Pancasila tidak hanya fokus pada pembentukan pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga pada pembangunan sikap dan karakter yang mengarah pada nilai-nilai kebangsaan dan kemanusiaan.Setujukan Bapak/Ibu guru Pengajar Pendidikan Pancasila,? Bapak/Ibu dosen Pengajar Pendidikan Pancasila?atau mahasiswa/mahasiswi calon guru/dosen Pendidikan Pancasila.

Filsafat Pendidikan Pancasila Menghadapi Tantangan

Filsafat Pendidikan Pancasila dalam pelaksanaannya ternyata masih menghadapi berbagai tantangan. Mana tantangannya? Mau tahu Jawabannya? nich adanya kesenjangan antara teori yang diajarkan dalam kurikulum dan praktik di kehidupan sehari-hari. Pendidikan Pancasila  dalam pengajarannya hanya sebatas mata pelajaran formal, belum begitu pemaduan nilai-nilai Pancasila dalam kegiatan siswa baik mengarah pada interaksi sosial maupun budaya. Apa akhirnya yang terjadi? yaa nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila jadinya tidak  secara keseluruhan dapat dipahami dan diterapkan dengan baik oleh generasi muda. Masalah lainnya apa Ya? Nah kalau yang ini terkait metode pengajarannya  yang terasa masih terkesan monoton dan kurang menarik bagi siswa. Jadinya menyebabkan siswa kurang berperan aktif, daya serapnya juga rendah terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Maka coba lakukan dengan metode pengajaran yang inovatif dong yang relevan dengan kehidupan siswa. Kalau menurut saya mengajar Pendidikan Pancasila yang inovatif itu bisa dengan kontektual, simulasi, debat, Group investigation, Thingk pair and share, VCT, bermain peran, pokoknya bebas dah untuk berkreasi mengajarkannya. Tapi jangan lupa pula kita  perhatikan karakteristik materi, karakteristik, kompetensinya untuk mempermudah kita memilih metode yang sesuai. Maaf penulis udah pernah juga mencoba metode-metode tersebut di Mata kuliah Pendidikan Pancasila. Apa kesan mahasiswa? Mereka menyatakan menikmati dan enjoy mengkaitkan antara yang dipelajari dengan kehidupan nyata.

Solusi dan Pendekatan Inovatif

 Selaian metode yang telah disampaikan sebelumnya, untuk mengatasi masalah tersebut, kita bisa juga memnafaatkan pendekatan yang lebih kontekstual dan inovatif. Cobain saja  pembelajaran berbasis proyek. Dengan menggunakan proyek sosial atau kegiatan nyata yang melibatkan masyarakat, siswa dapat secara langsung mengalami dan menerapka nilai-nilai Pancasila. Seperti kegiatan gotong royong, kerja sama antar kelompok, atau kegiatan sosial lainnya yang memperkenalkan prinsip kebersamaan dan persatuan dalam keberagaman. Apalagi di era digital saaat ini, pemanfaatan teknologi dapat pula  menjadi sarana untuk mengajarkan nilai-nilai Pancasila, di media sosial, platform digital dapat memperkenalkan nilai-nilai tersebut dengan cara yang lebih menarik dan sesuai dengan gaya hidup generasi muda saat ini. Dengan cara seperti itu, Pancasila bukan hanya dipelajari sebagai teori, tetapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.. Saya akhiri dengan Yel-yel yaa

Pancasila siapa yang punya? Indonesia!

Pancasila siapa yang punya? Indonesia!

Pancasila siapa yang punya? Indonesia!

Indonesia siapa yang punya? Kita!

Indonesia siapa yang punya? Kita!

Indonesia siapa yang punya? Yang punya kita semua!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline