Lihat ke Halaman Asli

Rahasia Lukisan

Diperbarui: 17 Juni 2015   22:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

141230096227146810

[caption id="attachment_345708" align="aligncenter" width="475" caption="Rahasia Lukisan"][/caption]

Gambar Di Sini

Rahasia Lukisan*)

/IP

kaulukis gurun yang luas langit yang kuning
diterang matahari yang silau pantulkan fatamorgana
kaulukis seorang musafir naik onta
wajahnya pucat sorot mata yang kelam
"potret dirimu," katamu padaku

"kenapa mesti wajahku yang kau lukis?" tanyaku tak mengerti
"karena jawabmu sendiri," sambil kau tambah
rona kehausan mencekik leher

terima kasih kawan, ku ucapkan setelah lukisan itu
engkau bingkau dan kau hadiahkan buatku. pesanmu,
"jangan kau pandang belaka, tapi carilah maknanya."

maafkan aku sobat, lalu ku lukis di atas lukisanmu
menindas karya agungmu kepadaku:
biru langit dan gunung, hijau pepohonan,
petak-petak sawah ladang, pohon-pohon buah,
taman bunga yang indah, alir sungai, sebuah rumah,
seorang wanita jelita yang sambut kedatanganku
dan diriku yang tersenyum gagah
tambatkan tali seekor kuda di halaman
lalu ku pajang mahakaryaku di galeriku

maafkan aku sobat, bukan tak suka
sebab gambaran hidupku tak seorang pun boleh melihatnya

-------
*) WAC Sasono, si Penyair Sepi
**) di Kebonsari, di suatu hari di tahun itu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline