Lihat ke Halaman Asli

Wachid Hamdan

Mahasiswa Sejarah, Kadang Gemar Berimajinasi

Perenungan Teknologi Pembaca Layar: Menguak Peran Komputer Bicara dalam Peningkatan Kapasitas Difabel Netra

Diperbarui: 6 November 2024   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi terus berkembang dengan berbagai macam dinamika yang terjadi. Pasang surut tentunya menjadi hal-hal yang mengitari perkembangan sebuah teknologi. Pasalnya, manusia kekinian sudah hidup dengan teknologi. Tidak terkecuali masyarakat difabel yang memanfaatkan berbagai teknologi sebagai media bantu bagi keberlangsungan hidup mereka---khususnya dengan teknologi aksesibilitas.

Menilik masyarakat difabel, khususnya Difabel netra, bisa dibilang mereka merupakan kelompok masyarakat yang sangat terbantu dengan kehadiran produk sains ini, terutama teknologi pembaca layar.

Dengan teknologi ini, berbagai hal yang tadinya rumit dilakukan, kini bisa dijalani dengan baik. Seperti membaca buku, bersekolah, bekerja, menulis di Word, mengakses software pengolah angka, memesan belanjaan secara online, dan sebagainya.

Teknologi yang tertanam di perangkat PC atau laptop, seperti asisten suara yang membacakan semua konten di monitor, telah menghadirkan perubahan besar.

Kawan-kawan difabel netra sering menyebut teknologi ini sebagai "Komputer Bicara." Atau secara sederhana dapat dipahami sebagai perangkat PC atau laptop yang memiliki fitur screen reader, atau yang telah diinstal dengan program pembaca layar seperti JAWS, NVDA, atau VoiceOver.

Berkat teknologi ini, perangkat yang awalnya hanya dapat diakses secara visual, kini mampu menghasilkan suara, memungkinkan difabel netra untuk mengakses informasi dengan pendengaran.

Komputer bicara, atau dikenal sebagai talking computer, merupakan perangkat PC atau laptop yang dilengkapi dengan program screen reader atau pembaca layar.

Perangkat ini menghasilkan keluaran berupa suara untuk membantu difabel netra, sehingga difabel netra dapat mendengarkan instruksi yang diberikan saat menggunakan komputer. Dengan demikian, difabel netra dapat berinteraksi dengan komputer melalui panduan suara setiap kali menekan tombol pada keyboard.

Nubuwat, seorang instruktur komputer bicara sekaligus guru TIK di salah satu SLB di Yogyakarta, pada sesi bincang ringan seputar teknologi komputer bicara, pada 18 Oktober 2024 menjelaskan, "Ya, tentu kehadiran komputer bicara yang kini semakin terjangkau, mudah diakses, dan pasti bisa dipelajari menjadi peluang besar dan banyak menghadirkan kemanfaatan bagi difabel netra. Selain itu, akses informasi dan peluang kerja yang dapat dilakukan juga semakin luas. Jadi, alasan keterbatasan akses pada informasi tidak bisa lagi dijadikan tameng untuk tidak belajar teknologi. Sebab kini semua teknologi mulai aksesibel."

Pentingnya Adaptasi Zaman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline