Lihat ke Halaman Asli

Wachid Hamdan

Mahasiswa Sejarah, Kadang Gemar Berimajinasi

Jangan Bahagia Dahulu: Ada Makna Lain tentang KKN yang Harus Kamu Tahu!

Diperbarui: 27 Agustus 2023   16:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Sebagai mahasiswa di perguruan tinggi sudah barang tentu akan mengalami fase Kuliah Kerja Nyata (KKN). Biasanya hal ini akan dialami mahasiswa S1 yang sudah mencapai semester 6. Mahasiswa ini tentu sudah hampir seluruhnya menyelesaikan teori dan praktik di kampus. Tinggal uji nyali real di masyarakat.

Mulai tanggal 4 Juli 2023, saya melaksanakan KKN selama 45 hari, sebagai wujud Tribakti perguruan tinggi pada masyarakat. Tentu perasaan pertama yang saya rasakan adalah bangga bin senang. 

Tiap ketemu temen pasti bilang, "Heh bro. Aku mau KKN nih! Doanya, ya". Apalagi ditambah berbagai penuturan dari Lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (LPPM) kampus yang menjelaskan akan ada kejadian yang menyenangkan di lokasi KKN. Sebutlah tragedi cinlok, ada kembang desa, dan yang paling sahdu adalah mendapatkan uang transport dari kampus sebesar 200 ribu.

Tetapi semua itu langsung ambyar, bagai merapi erupsi. Angan canda dan tawa, gadis desa, dan bayangan bangga tadi langsung musnah setiba di lokasi KKN. Berikut akan saya ceritakan makna dan fase singkatan dari KKN itu sendiri!

Fase pertama KKN: Kuliah Kerja Nyata

Tentu selepas mendapatkan zonasi tempat dusun yang akanmenjadi lokasi KKN, saya masih merasa bangga. Jiwa mahasiswa yang digadang sebagai  agent of change serasa mbludak. Kalau difoto masih cengar-cengir. Ditanya penduduk, "Dari mana, mas?" langsung saya jawab dari UIN Sunan Kalijaga sembari membuka kopyah.

Fase pertama ini masih full power. Belum ada kejanggalan dan kerumitan. Baru lah memasuki fase berikutnya, berbagai plot twiz sudah menanti saya dengan berbagai kejutannya. Tetapi ya, itu. Power masih jos!

Fase kedua KKN: Kuliah Kerja Ngutang

Fase kedua ini saya dan rekan alami saat KKN sudah mencapai hari ke 15. Senyum dan rasa bangga di seminggu awal mulai goyah. Uang sudah lari ke mana-mana. Entah untuk iuran proker (Program Kerja), uang sewa rumah, uang jajan, dan uang rokok. Sungguh siksaan yang maha berat! Uang mulai habis, sedangkan KKN masih harus berlanjut.

Mau meminjam ke sesama rekan KKN tetapi nasib mereka tidak jauh dari saya. Uang honor menulis juga belum cair. Sedangkan mau minta orang tua sudah enggak enak. Sungguh mau klenger rasanya. Akhirnya beberapa dari kami ada yang pinjol. Persetan dengan dead colector, toh yang penting KKN ini selesai dahulu.

Fase ketiga KKN: Kuliah Kerja Ngelu

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline