Papa dan Mamaku sudah tua, tak setampan dan secantik dulu, bahkan mereka tak sekuat dan selincah dulu saat menjaga dan memperjuangkan aku, tapi satu yang tak pernah berubah, senyum tulus mereka, kebaikan, dan rasa sabar mereka, hanya mereka yang mampu menenangkan aku ketika aku marah, sakit, sedih dan kecewa dan mereka juga ikut tersenyum dan bahagia ketika melihat aku bahagia.
papa dan mamaku sudah tua, kulit merekapun tak semulus dulu, tapi itu karena aku dan saudara-saudaraku, mereka rela bekerja siang malam, panas atau hujan , dan kadangpun mereka tak peduli akan diri mereka sendiri.
papa dan mamaku sudah tua, tapi jiwa mereka tidak tua, mereka juga ikut tersenyum ketika aku jatuh cinta dan ikut menghibur aku ketika patah hati. mereka juga tak lupa mengajarkan aku bagaimana bertahan hidup dan selalu mengucap syukur dalam hidup ini
papa dan mamaku sudah tua, tapi mereka tak butuh uang dan hartaku, mereka hanya mau aku tetap jadi putri mereka yang selalu merindukan pelukan dan kasih sayang mereka, menjadi manusia yang tangguh. dan tak mudah menyerah.
papa dan mamaku sudah tua, tapi aku mencintai mereka, aku akan menjaga mereka, menuntun mereka ketika tak mampu lagi bangkit dan berjalan, menyuapi mereka ketika tak mampu lagi makan sendiri, dan rela begadang dan bicara terus ketika mereka tak bisa tidur malam, sama seperti yang mereka lakukan padaku ketika aku belum jadi apa apa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H