Sampah plastik salah satunya teh gelas sendiri masih menjadi permasalahan, terutama bagi kelestarian alam.
Pembuangan sampah plastik ke dalam air dan tanah menambah tingkat kesengsaraan alam. Sampah teh gelas yang notabene terbuat dari bahan anorganik sangat sulit dan tidak mungkin diuraikan oleh bakteri pengurai dalam jangka waktu yang singkat. Sampah teh gelas ini jika ditimbun dalam tanah membutuhkan waktu berjuta-juta tahun untuk menguraikannya.
Apabila dibakar hanya akan menjadi gumpalan dan butuh waktu lama untuk mengurainya. Jika sampah gelas teh plastik itu terlalu lama tertimbun dalam tanah, tertumpuk, ataupun hanyut dalam perairan maka yang akan terjadi adalah pemanasan global yang berdampak pada kehidupan manusia itu sendiri. Selain itu, berdampak pula pada hewan laut yang menelan limbah sampah gelas teh plastik yang terbawa ke laut. Mengolah kembali limbah sampah teh gelas plastik adalah upaya untuk menghindari pencemaran lingkungan oleh limbah plastik.
Melalui kreatifitas, maka limbah plastik dapat di daur ulang menjadi barang yang berguna kembali. Adanya proses daur ulang ini, selain bertujuan untuk memanfaatkan limbah plastik juga bertujuan untuk dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dengan mengolah sampah plastik menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai kesenian dan nilai jual.
Pemanfaatan berbagai potensi yang ada disekitar sangat jarang dilakukan masyarakat seperti pemanfaatan limbah atau barang bekas lainnya menjadi sebuah kerajinan tangan. Padahal sebenarnya bagi masyarakat yang berpengetahuan dan kreatif barang-barang tersebut dapat dikreasi menjadi barang yang bernilai guna.
Rizal mengatakan bahwa kegiatan kampus seperti ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2022. Kegiatan ini diikuti oleh warga dan dari desa Langgea, Kec. Ranomeeto, Kab. Konawe Selatan. Peserta yang hadir berjumlah 8 Orang. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengetahui dan memberi pelatihan tentang pemanfaatan teh gelas bekas menjadi kerajinan tempat buah serta meningkatkan keterampilan dalam pembuatan produk yang memiliki nilai jual.
Dalam pelatihan yang dilakukan, masyarakat setempat sangat antusias dalam mempelajari proses pembuatan kerajinan tempat buah dari aqua gelas bekas, karena selain bermanfaat untuk kebutuhan rumah sendiri juga dapat menjadi penghasilan.
Sebagaimana dalam pernyataan salah satu masyarakat yang mengungkapkan bahwa " Kegiatan mahasiswa seperti ini sangat bermanfaat untuk kami masyarakat biasa yang tinggal dikota bingung untuk melakukan apa diwaktu luangnya, kami juga paling hanya santai-santai cerita denan ibu-ibu yang lain. Dengan ini kedepannya bisa kami praktekkan agar dapat dijual belikan ujar masyarakat yang melakukan kegiatan.
Berikut pernyataan Rizal SP.d, M.Hum selaku dosen mata kuliah Studi kelayakan bisnis bahwa kegiatan Ini adalah bagian dari pembelajaran kampus merdeka dan merdeka belajar dimana mahasiswa tidak hanya belajar konsep dan teori tetapi mereka harus belajar dari berbagai sumber termasuk belajar dari lingkungan dan pengalaman di lapangan atau masyarakat, kemudian hasil dari belajar tersebut harus di aktualisasikan pada riset walaupun riset yg sederhana dan juga disosialisasikan di berbagai media baik media cetak, digital atau online termasuk yotube dll