Lihat ke Halaman Asli

Sarung Ber(sele)dendang

Diperbarui: 26 September 2018   16:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

SARUNG BER(sele)DENDANG

 Cerita ini mengisahkan tentang sekumpulan anak-anak yang sedang bermain dengan sarung kebanggaannya, ada yang sedang bermain dengan selendangnya, dan ada juga yang sedang asyik dengan kerudungnya. Sebagian besar dari kelompok sarung saling menyombongkan dengan yang mereka miliki (ada yang seperti superman, ada juga yang seperti kusir kuda, bahkan ada yang menjadikan sarungnya seperti ninja).

Kehidupan mereka sangatlah indah. Banyak permainan yang mereka ciptakan. Kelompok sarung yang gemar berdendang dengan teman-temannya merasa bosan dengan kesehariannya. Mereka ingin mencari suasana baru.

Konflik dimulai ketika kelompok anak yang memainkan sarung datang ke tempat kelompok yang sedang memainkan selendang. Di sana mereka membuat onar dengan mengejeknya. Mereka merasa yang paling hebat dan berkuasa untuk memainkan semua permainan termasuk bermain selendang. Mereka menantang kelompok selendang untuk adu ketangkasan, tetapi kelompok selendang tidak mengubrisnya.

Kelompok selendang tetap asyik memainkan selendangnya. Sampai akhirnya salah seorang dari kelompok sarung kesal dan ingin membubarkan permainan selendang. Dari nampak kejauhan kelompok kerudung melihat kejadian tersebut, dan segera datang untuk melerainya. Salah seorang dari kelompok sarung memanggil teman-temannya yang lain.

Tak lama kemudian mereka semua berkumpul. Melihat kelompok sarung yang sudah berkumpul, membuat kelompok kerudung dan selendang panik. Kemudian sebagian dari kelompok kerudung balik menantang kelompok sarung untuk menunjukkan kemampuan yang mereka punya. Namun, sebelumnya ada perjanjian diantara mereka. Jika dalam waktu 2 minggu mendatang mereka (kelompok sarung) tidak bisa menunjukkan kemampuan yang mereka punya. Kelompok sarung yang merasa tertantang segera menyanggupinya. Kemudian perjanjian itu mereka sepakati.

Kelompok kerudung dan kelompok selendang segera mengatur strategi untuk mengalahkan kelompok sarung yang sombong dan angkuh. Mereka mempunyai ide untuk mengambil dan menyembunyikan sebagian sarung dari kelompok sarung tersebut. Kelompok selendang dan kelompok kerudung berencana menggabungkan kerudung dan selendang untuk menjadi sebuah lingkaran yang lebih besar dari sarung.

Kelompok sarung pun segera mengatur rencana jahat untuk mengalahkan lawannya. Mereka berencana untuk menukar selendang dengan kacu pramuka. Sebelum sempat mereka menukar selendang, mereka sudah ketahuan oleh kelompok kerudung.

Tak terasa tibalah dimana hari mereka semua berkumpul dan menunjukkan siapa yang lebih baik. Tanpa disadari oleh kelompok sarung, ternyata sebagian sarungnya telah hilang. Kelompok sarung saling menuduh sesamanya, mereka saling bertengkar, saling menyalahkan satu dengan yang lainnya. Disaat itulah kelompok kerudung dan selendang menunjukkan kelebihan dari keduanya. Mereka (kelompok kerudung dan selendang) membuat formasi lingkaran yang besar untuk mengepung kelompok sarung yang sombong.

          Adegan ditutup dengan kelompok kerudung dan selendang menunjukkan sebagian sarung yang telah mereka umpatkan. Kemudian, mereka mengembalikan sebagian sarung tersebut. Kelompok sarung menerima kekalahan dengan lapang dada karena mereka sadar akan kesombongannya yang membawa mereka lupa akan nikmat yang mereka miliki.

Karya: W. Seto

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline