Lihat ke Halaman Asli

Cinta itu Tak Terbatas

Diperbarui: 14 Februari 2016   16:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kasih sayang, cinta, adalah samudera rasa suci nan hakiki dalam diri manusia. Tidak terbatasi oleh warna kulit, keyakinan dan agama, suku dan ras, budaya, atau negara.

Cinta itu tidak sekedar perasaan. Tidak sebatas luapan rasa. Cinta adalah energi yang membentuk manusia menjadi sempurna. Cinta itulah yang menghidupi keindahan.

Cinta manusia akan menjadi kekuatan alam semesta jika dapat menebar ke relung hati manusia-manusia di bumi. Menebar ke seluruh penjuru mata angin. Menerobos laut dan angin.

Akan membuat rona keindahan panorama langit.
Akan menjadikan hutan menghijau dan merekah menebar wewangian.
Akan membuat irama merdu nyanyian burung dengan harmoni mempesona.
Akan menghentakkan air laut karena tarian ikan segar dan berlimpah.

Rasa cinta manusia akan menyebarkan kasih sayang ke alam semesta

Peperangan berubah menjadi perdamaian.
Kebencian berubah menjadi keibaan.
Dendam kesumat berubah menjadi kewelas asihan.

Untuk apa memperbesar keperbedaan dan menghilangkan toleransi, jika kita menganggap bahwa diri kita adalah manusia sejati ?
Janganlah kita rela dirusak oleh kekuasaan jahat, politik hitam, dan kepentingan genoside.
Kekuasaan harus dibalut oleh keberkahan, politik harus dijalankan di atas rel kebajikan, kepentingan harus diterangi oleh obor etika.

Indonesia adalah bangsa pembawa cinta. Cinta dari Tuhan yang Maha Esa. Untuk membangun manusia Indonesia menjadi pejuang keadilan dan menegakkan manusia di bumi menjadi manusia beradab.

Tebarkanlah rasa kasih sayang, tidak saja terbatas hari ini.
Esok, lusa, sepuluh tahun, seratus tahun, sampai kapanpun, kasih sayang, cinta, janganlah pernah mati.
Karena kematian cinta adalah akhir dari misi suci manusia di bumi dan alam semesta raya. (*VYM)

Viva Yoga Mauladi

Indonesia, 14 Februari 2016..*

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline