Lihat ke Halaman Asli

Ibu

Diperbarui: 20 Mei 2024   08:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di Pangkuan Ibu

Di senja yang merona jingga,
Kau hadirkan teduh di antara keriput wajah.
Seperti embun pagi menyentuh rerumputan,
Kasihmu mengalir, tak pernah henti memberi kehangatan.

Dalam pelukmu, dunia terasa damai,
Badai hidup pun berlalu, sekejap sirna.
Kau, ibu, bagai matahari di kala kelam,
Menerangi jalan saat aku tersesat dalam kelam.

Kisah hidupmu, tak berujung perjuangan,
Menapak jejak di tanah penuh pengorbanan.
Setiap langkahmu, tulus tanpa pamrih,
Mengajarkanku cinta sejati, tanpa pamrih.

Di dalam doamu, namaku terpatri,
Harapan dan cinta menyatu dalam bisikan lembut.
Ibu, engkaulah nyala dalam gelapku,
Penopang saat dunia menjauh, pelita yang tak pernah padam.

Kau ajarkan aku arti kekuatan,
Dalam kelembutanmu, tersimpan kekuatan tanpa batas.
Meski lelah, senyummu tetap merekah,
Menghadirkan cinta yang tulus, abadi sepanjang masa.

Ibu, bintang di hatiku,
Cintamu adalah lagu yang tak pernah pudar.
Selamanya, aku akan mengenangmu,
Dalam setiap nafas, dalam setiap doa, kau abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline