Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Gak Apa-apa Perempuan Jadi Tukang Kecil-Kecilan, Karena Hidup Harus Flexible!

Diperbarui: 1 Desember 2024   08:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan Menjadi Tukang di Rumah (Sumber Gambar: FREEPIK/PRESSFOTO)

Susahnya mencari tukang di sekitar rumah, membuat saya memutuskan untuk memperbaiki sendiri beberapa kerusakan kecil di rumah yang dulu dibiarkan begitu saja.

Diantaranya pintu rumah yang biasanya tidak pernah dikunci karena kuncinya rusak. Tidak diselot pula. Cuma dihalangi kursi dan sapu saja kalau malam. Sapu yang sengaja di taruh supaya menimbulkan keributan jika pintu terbuka. Kebiasaan yang entah berasal dari mana. Yang jelas dari semenjak saya kecil begitu.

Sempat meminta seorang tetangga setiap bulan untuk memangkas dan merapikan pagar tanaman yang menggondrong, sekalian membetulkan genteng bocor jika ada. Namun suatu kali genteng bocor yang baru saja diperbaiki malah tambah parah setelah dia perbaiki. Yang tadinya bocor menetes tik...tik...tik...dengan durasi sekitar satu tetes per 60 detik, kini malah jadi seperti air terjun langsung, air mengalir deras ketika hujan.

Parah!! Padahal bayarnya gak murah juga, karena saya pikir tetangga.

Melihat semua itu, yang tadinya mau sekalian membetulkan hal-hal kecil lainnya di dalam rumah jadi gak jadi.

Perbaikan pertama, saya coba-coba betulkan kunci pintu, berhubung menurut saya pintu depan harus terkunci kalau malam atau ketika tidak ada orang di rumah. Saya cari dulu logikanya kenapa gak mau jalan. Maklum, saya terbiasa bekerja dengan logika, maka semuanya saya cari dulu logikanya seperti apa :D

Setelah ketemu, baru saya putuskan untuk membeli kunci pintu baru dengan membawa contoh kunci sebelumnya. Langsung saya pasang hanya dengan membuka rumah kunci sebelumnya dengan obeng, dan memasang yang baru hanya dengan bantuan obeng pula. Gampang ternyata. Ngapain panggil tukang kunci kalau cuma begini he...he..he...

Memperbaiki Selot Pintu (sumber: www.thespruce.com)

Perbaikan kedua adalah memasang slot. Kalau ini sih gampang. Cuma mainan paku dan pemukul paku saja. Sebelumnya diukur dulu dan diberi tanda titik di bagian yang harus dipaku/sekrup, supaya pas pasangan selotnya.

Berhubung tidak punya bor, maka cukup menggunakan pemukul paku. Pemukulnya bisa pakai apa saja, ulekan sambel pun jadi, asal cukup kuat untuk memasang paku-paku.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline