Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Membangun Desa Teknologi dengan IOT

Diperbarui: 21 Februari 2024   15:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kecepatan internet. Sumber: KOMPAS.com/ZULFIKAR

Apa itu IOT (Internet of Things) dan apa hubungannya dengan kemajuan desa?

Secara bahasa sederhananya, IOT menggambarkan jaringan berbagai macam obyek yang saling terhubung satu sama lain menggunakan teknologi Internet, sehingga diantara obyek-obyek tersebut dapat saling bertukar data. Masing-masing obyek juga dapat terhubung dengan software yang dapat "dibaca" oleh manusia. Data apa yang dihasilkan oleh obyek-obyek tersebut?

Ada berbagai bentuk data yang berguna untuk dijadikan informasi. Contohnya, segala sesuatu yang dideteksi oleh sensor adalah data yang dapat membentuk informasi melalui pengolahan data oleh aplikasi (software).

Lantas apa hubungannya dengan desa?

Seperti kita ketahui, selama ini, desa merupakan lumbung pangan yang memproduksi kebutuhan pangan seperti beras, hasil kebun, hasil ternak, dan lain-lain. Semua itu sangat jarang dihasilkan oleh orang yang tinggal di daerah perkotaan seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan kota-kota besar lainnya. Pasalnya orang kota kebanyakan bekerja di kantor, dan lahan yang tersedia pun tidak seluas lahan di pedesaan. Umumnya, lahan di pedesaan cukup luas sehingga memungkinkan untuk bertani, berkebun, dan beternak.

Untuk menjaga kestabilan pangan, maka produksi harus diatur. Di jaman teknologi ini, para petani juga dapat menggunakan teknologi canggih untuk meningkatkan produksi. Sudah waktunya kita mengembangkan teknik-teknik pertanian traditional yang diwariskan oleh nenek moyang kita dengan memanfaatkan teknologi.

Dulu, dengan cara traditional, mungkin dapat mencukupi kebutuhan pangan seluruh bangsa. Namun sekarang, jika ada teknologi yang dapat memperbaiki dan meningkatkan produksi, mengapa tidak?

Disinilah IOT berperan. Dengan menggunakan perangkat-perangkat sensor yang dapat mengirimkan data ke dalam database yang dapat dibaca melalui aplikasi. Data apa yang dikirim? Data yang dapat diidentifikasi menggunakan sensor, seperti kondisi cuaca, tingkat kesuburan tanah atau kondisi-kondisi tanah lainnya, serangan hama, kadar air, dan lain-lainnya. Dengan data-data yang terkumpul maka dapat dibentuk informasi. Informasi kemudian dianalisa untuk dapat menghasilkan Keputusan yang tepat dalam melakukan tindakan, entah itu berupa tindakan pencegahan, peningkatan, persiapan sesuatu, dll.

Sumber: global.ac.id

Bagaimana cara mengirimkan data ke database? Melalui Internet!

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline