Lihat ke Halaman Asli

Veronika Gultom

TERVERIFIKASI

https://vrgultom.wordpress.com

Neural Networks Bukan Jaringan Saraf Tiruan

Diperbarui: 2 Maret 2023   14:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Artificial Nural  Sumber gambar dari nationalgeographic.grid.id

Artificial Neural Networks (ANNs) atau juga dikenal dengan sebutan Simulated Neural Network (SNNs) adalah sebuah metoda atau algoritma yang dipakai dalam Machine Learning (ML). 

Dalam tulisan saya sebelumnya berjudul, "Machine Learning, Emangnya mesin bisa belajar?" dapat disimpulkan bahwa bukan mesinnya yang secara mandiri (otonom) belajar sendiri. 

Tetapi sudah ada suatu program yang ditanam agar mesin itu dapat "bergerak sendiri" mempelajari data-data yang dibaca, menyimpulkan sesuatu dari data-data tersebut dan kemudian menentukan langkah selanjutnya. Program yang dimaksud bukan sekedar pemrograman biasa (Baca: Pemrograman, Artificial Intelligence, dan IOT).

Dalam hal ANNs, juga sama. Artificial Neural networks bukan berarti jaringan saraf tiruan. Jangan sampai ada yang beranggapan bahwa Artificial Intelligence, yang bisa berbentuk robot, memiliki saraf tiruan yang diimitasi dari saraf manusia sehingga dapat berpikir dan bertindak secara mandiri.

Memang benar ada unsur tiruan disini. Tetapi yang ditiru adalah metodanya, bukan barangnya. 

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan adalah imitasi dari "kecerdasan" manusia yang diterapkan ke dalam teknologi. 

Cara manusia berpikir dan bertindak, hingga mengambil keputusan, itulah yang diimitasi. Atau setidaknya hal itulah yang menginspirasi terbentuknya sebuah teknologi yang dinamai artificial neural networks. Namanya pun terinspirasi dari jaringan-jaraingan otak manusia.

Berpikir dan bertindak adalah sesuatu yang abstrak. Tidak ada bentuk barangnya yang dapat dilihat. Ada banyak jaringan saraf yang saling terkait dan bekerja sama didalam otak manusia, yang membuat manusia menjadi mahluk yang berakal budi, dapat berpikir dan bertindak, serta mengambil keputusan. Tetapi ternyata sekalipun sama-sama manusia, tingkat kecerdasanya bisa berbeda-beda. Padahal saraf-saraf pembentuknya sama. Bukankah hal ini berarti bahwa kecerdasan manusia adalah sesuatu yang abstrak?

Cara manusia berpikir dan bertindak hingga mengambil keputusan yang dipicu oleh jaringan saraf dalam otak manusia itulah yang dikonversi ke dalam teknologi, membuat teknologi (baca: mesin) tersebut menjadi seolah-olah dapat berpikir seperti manusia.

Kembali ke machine learning, ANNS adalah algoritma yang dipakai dalam deep learning. Sementara deep learning adalah bagian dari machine learning.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline